Bupati: Pabrik Aspal di Lolibu akan Menarik Tenaga Kerja Lokal

  • Bagikan
Bupati Buton Tengah, Samahuddin saat memantau pabrik Aspal di Desa Lolibu. (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)
Bupati Buton Tengah, Samahuddin saat memantau pabrik Aspal di Desa Lolibu. (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Keberadaan Pabrik Aspal di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara bakal meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kedepannya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Buteng, Samahuddin saat turun meninjau tahap penyelesaian pabrik aspal yang berdiri di atas lahan sekitar tiga hektar di Desa Lolibu.

“Saya kira dengan berdirinya pabrik aspal ini banyak sekali manfaatnya, selain bisa menambah PAD Buteng, juga bisa menghemat biaya pemesanan aspal dari luar bila mengaspal jalan-jalan yang ada di Buteng. Apalagi kualitas aspalnya juga sama,” katanya, Jumat (2/3/2018).

Selain itu, dengan hadirnya pabrik aspal milik PT Golden Prima Wakatobi, tambahnya, selain bisa memproduksi aspal Ready Mix Asphalt (RMA) dan Hotmiks satu ton dalam satu menit atau 60 ton per jamnya, juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Buteng nantinya.

“Pabrik ini bisa menyerap puluhan tenaga kerja lokal nantinya, dan itu sudah komitmen dari kami, bisa buat pabrik tapi pekerjanya harus ambil masyarakat di sini,” lanjutnya.

Pabrik aspal yang bisa menghasilkan 480 ton per harinya, bakal mempercepat pengaspalan jalan yang sementara diperlebar, dan nantinya dapat mendongkrak perputaran ekonomi masyarakat.

“Bisa juga daerah dari luar memesan aspal di Buteng ini, selama produksinya mampu melayani kebutuhan mereka. Tapi kita masih fokus dulu untuk kebutuhan aspal kita sendiri,” terangnya.

Sementara Kepala Unit Produksi Pabrik Aspal Buteng, Alfin mengatakan dalam bulan ini pihaknya sudah bisa melakukan uji coba namun masih ditekankan memproduksi material greser untuk campuran dasarnya yang campuran ter aspalnya nanti dari luar.

“Kalau sudah produksi itu, kami tinggal menunggu intruksi pimpinan kapan uji coba memproduksi aspalnya,” tuturnya saat dikonfirmasi Sultrakini.Com, Sabtu (3/3/2018).

Alfin juga menerangkan, pabrik aspal juga mampu memproduksi untuk melakukan penjualan di daerah lain, sepanjang masih bisa dijangkau dan jarak tempuhnya tidak terlalu lama.

“Kalau daerah Muna bisa, karena untuk aspal Hotmix jangka waktu panasnya bisa sampai 8 jam. Tapi kalau RMA bisa sampai berbulan-bulan tidak akan rusak,” pungkasnya.

Laporan: Ali Tidar

  • Bagikan