Bupati Wakatobi Terima Penghargaan Inagar Award 2018

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, Arhawi (tengah), usai menerima penghargaa Inagara Award 2018. (Foto: Istimewa)
Bupati Wakatobi, Arhawi (tengah), usai menerima penghargaa Inagara Award 2018. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Bupati Wakatobi, Arhawi, mendapatkan penghargaan Inovasi Administrasi Negara (Inagara) Award 2018, dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia (RI).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LAN RI, Adi Suryanto, bersama Sekjen Kementrian Desa dan Transmigrasi, Anwar sanusi, di Gedung Makarti Bakti Nagari, Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018)

Penyerahan penghargaan kepada Bupati Wakatobi ini juga dihadiri oleh 26 Kepala daerah yang berkomitmen terhadap LAN.

“Seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Wakatobi menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas penetapan Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu dari 11 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang menjadi fokus program nasional laboratorium inovasi,” kata Kasubag Protokol Wakatobi, Riki Desriwanto Saputra, saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Riki mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada Bupati Wakatobi karena berkomitmen dalam pengembangan inovasi daerah dalam hal tata kelola pemerintahan.

Wakatobi merupakan satu dari 11 Kabupaten/Kota wilayah Indonesia timur yang ditetapkan sebagai laboratorium inovasi tahun 2018, oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

“Itu karena delapan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemda Wakatobi membuat 125 inovasi dan 23 rencana aksi,” ungkapnya

Bupati Wakatobi, Arhawi, berharap output dari kegiatan ini dapat berimplikasi bagi peningkatan kompetensi inovasi Aparatur Sipil Negara (ASN), perbaikan tata kelola pemerintahan, peningkatan kinerja pemerintah daerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta terpenting kepuasan masyarakat di Kabupaten Wakatobi.

Arhawi menjelaskan, inovasi beberapa bulan lalu sudah memiliki referensi tentang instrumen 5 D (drump-up, diagnosa, design, deliver dan display-red)

“Para kepala OPD dan staf sudah saatnya bisa membuat dan menyampaikan materi drump-up dan diagnosa, mampu membuat instrumen monitoring dan laporan untuk diterapkan di OPD masing-masing.” Paparnya

Adapun 11 Kabupaten/Kota yang ditetapakan sebagai laboratorium inovasi yakni, Kota Jayapura Provinsi Papua, Kota Sorong Provinsi Papua Barat, Kabupaten Tidore Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulaweai Utara, Kabupaten Mentawai Provinsi Sumatera Barat, Kota Waringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Aru Provinsi Maluku serta Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan