Buton Aman Difteri

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Difteri merupakan infeksi serius yang terjadi pada hidung dan tenggorokan. Penyakit yang sangat menular ini disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diphtheriae dan dapat menyerang orang, khususnya anak-anak. Akibatnya di beberapa wilayah Indonesia terjadi kematian pada anak-anak akibat penyakit tersebut. Namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

“Kita di Buton sampai saat ini, belum ada laporan dari petugas kami di puskesmas-puskesmas, Insya Allah Buton masih aman,” kata Kepala Dinas Kesehatan Buton, Sumardin melalui sambungan telepon, Jumat (8/12/2017).

(Baca: Begini Penjelasannya, Mengapa Difteri Bisa Menyebabkan Kematian pada Anak?)

Kata dia, meski tidak dijelaskan secara rinci, tapi jauh sebelumnya pihaknya sudah melakukan antisipasi atau pencegahan terhadap penyakit tersebut. Misalnya, memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga terhindar dari salah satu penyakit mematikan itu.

“Soal antisipasi kita selalu rutin lakukan dengan cara kita berikan informasi kepada masyarakat agar dapat mengetahui gejala-gejala penyakit itu, dan tentu harapan kita jangan terjadi di sini (Buton),” jelasnya.

Untuk diketahui, Indonesia kini darurat penyakit mematikan yang menyerang anak-anak. Difteri biasanya menyerang anak usia 5-9 tahun. Satu hal yang membahayakan dari difteri adalah penyakit ini bisa mematikan.

Tingkat penularan Difteri sangat tinggi karena penularan bakteri terjadi melalui percikan ludah saat bersin atau batuk sehingga sangat mudah menular. Di Indonesia, sampai dengan November 2017, tercatat ada 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri.

Sementara, Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menjelaskan penyakit ini menimbulkan beberapa gejala yang harus diwaspadai. 

1. Demam yang tidak begitu tinggi, 38 derajat celcius.

2. Muncul pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan.

3. Sakit waktu menelan. 

4. Disertak pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jarinhan lunak leher atau bullneck.

5. Kadang disertai sesak napas dan suara mengorok.

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan