Capaian Vaksinasi 34 Persen, Sekda Konawe Beberkan Faktor Lambatnya Vaksinasi di Konawe

  • Bagikan
Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan. (Foto: Andi Nur Aris.S/SULTRAKINI.COM)
Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan. (Foto: Andi Nur Aris.S/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe terus menggenjot capaian vaksinasi di daerah yang terbilang cukup terlambat. Pasalnya, hingga saat ini capaian vaksinasi itu masih diangka 34 persen dari total yang ditargetkan nasional 70 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan, mengatakan bahwa semua elemen instansi pemerintah baik vertikal maupun horizontal sudah melakukan upaya percepatan vaksinasi ini, akan tetapi hasilnya yang diharapkan belum bisa maksimal, masih berada diangka 34 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 70 persen.

“Ia, proses vaksinasi kita cukup terlambat, dikarenakan dua faktor,” kata Ferdinand Sapan, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (07/12/2021).

Lebih lanjut Ferdinand menyebutkan, dua faktor penyebab lambatnya capaian vaksinasi itu, pertama, yaitu opini yang terbentuk dikalangan masyarakat saat ini, bahwa orang-orang yang mengidap penyakit itu tidak harus divaksin, sehingga dengan opini ini masyarakat akan menjadikan alasan tersebut untuk tidak di vaksin.

“Sekarang pertanyaan saya, apakah setiap orang itu ada penyakitnya, pasti ada, setiap orang itu ada penyakitnya entah itu sakit kepala, badan pegal-pegal, dan lainnya, pasti ada penyakitnya,” ujarnya.

Namun, untuk menghilangkan alasan tersebut, dengan hadirnya vaksin baru jenis Pfizer ini, dengan tingkat efikasi atau keampuhan sebesar 95 persen terhadap infeksi Covid-19 yang bergejala serta ampuh melawan varian virus. 

“Dengan adanya vaksin Pfizer ini, berarti solusinya sudah ada kan dan ini yang kita dorong kemasyarakat untuk di vaksin,” jelasnya.

Kemudian, faktor kedua, jika dalam proses vaksinasi ini sempat ada jedak waktu sudah pernah vaksin dan tiba-tiba berhenti atau fakum, diakibatkan stok vaksin pada saat itu sempat kosong di Konawe dan hingga kini baru lagi dimulai proses vaksinasinya.

“Inilah dua faktor yang membuat proses vaksinasi kita sedikit terlambat,” terang Ferdinand Sapan.

Ketua Satgas Covid-19 Konawe itu optimis jika persentase target vaksinasi di Konawe bisa dikejar sebelum akhir 2021, dengan target vaksinasi perhari sebanyak 2.000 jiwa hingga Desember.

Bahkan untuk mendorong pelaksanaan pencepatan vaksinasi itu, lanjutnya, terkait dengan dokumen-dokumen ASN baik untuk kenaikan pangkat/promosi untuk menduduki jabatan, ia menegaskan syaratnya harus sudah menunjukkan kartu vaskin.

Kemudian, dalam pengurusan data kependudukan seperti KTP, KK, atau dokumen perizinan sudah menjadikan kartu vaksin sebagai syaratnya, tak hanya itu, pihak Pemda Konawe akan tunda gaji para ASN di Desember ini jika diketahui adanya ASN yang belum ikut vaksin.

“Gaji pegawai kita tahan bulan ini, sampai hari ini belum ada yang gajian,” ucap Jendral ASN itu.

Ia pun menambahkan, dengan bantuan dari pihak TNI-POLRI saat ini dalam pelaksanaan pencapaian vaksinasi Covid-19 terutama di desa-desa Kabupaten Konawe, Ferdinand mengklaim sudah sukses, itu terbukti pada hari Jumat lalu jumlah vaksinasi sebanyak 2.900 dan Sabtu 2.500 dari target 2.000 perhari.

Lebih rinci, Ferdinand menjelaskan, jika setiap pelaksanaan vaksinasi massal untuk satu tempat biasanya mencapai sekitar 400 sampai 500 orang ditambah dengan jumlah vaskin yang diselenggarakan di 29 puskesmas di Konawe.

“Bahkan Sabtu atau hari libur pun kita bisa dapatkan 2.500 orang, untuk itu kita akan rencanakan akan ada vaksinasi massal itu setiap harinya,” imbaunya.

Mantan Kadis BPKAD itu, juga akan mengejar proses vaksinasi untuk semua para tenaga pendidik /guru-guru di Konawe, rencananya akan diselenggarakan vaksinasi massal yang bertempat di Amonggedo dalam waktu dekat ini.

“Kebetulan ada Ulang tahun PGRI disana, sekalian kita adakan vaksinasi massal,” pungkasnya. (B)

Laporan: Andi Nur Aris.S
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan