Cegah Masuknya Virus Corona, Pemda Kolaka Minta Siswa Belajar di Rumah

  • Bagikan
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka, Salamansyah (Foto: Suparman Sultan/SULTRAKINI.COM)
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka, Salamansyah (Foto: Suparman Sultan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Mengantisipasi proses penyebaran dan masuknya wabah virus corona atau juga dikenal dengan sebutan Covid-19 di wilayah setempat, Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka mulai melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan dengan mengintruksikan agar siswa-siswi dan pelajar setempat, sementara waktu mulai dari Senin, tanggal 23 Maret sampai 4 April 2020 proses belajar dialihkan di rumah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Kolaka, Salamansyah, menjelaskan bahwa terkait aktifitas murid atau siswa SD, SMP dan sederajat di Kolaka mengalami perubahan sistem belajar. Yang tadinya dilakukan disekolah, kini dapat dilakukan di rumah masing-masing siswa. Hal ini juga sebagai bentuk penegasan bahwa siswa tidak libur melainkan pergantian metode belajar.

Kata Salamansyah, keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat bersama Bupati Kolaka, dan disepakati ada beberapa poin terkait skema pendidikan saat ini di Kolaka. Pengalihan prose belajar di rumah masing-masing siswa itu juga tetap dipandu oleh para guru wali kelas dan diawasi oleh masing-masing orang tua.

“Kepada seluruh orang tua siswa agar mengawasi anaknya dan tidak diperkenangkan untuk berkeliaran diluar rumah kecuali ada hal yang sangat mendesak,” tegas Salamansyah, Minggu (22/3/2020).

Salamansyah juga mengatakan ada beberapa pilihan metode belajar yang bisa diterapkan kepada siswa, meski proses belajar dialihkan dirumah masing-masing.

“Bagi siswa yang orangtuanya merasa mampu bisa belajar secara online, kalau terasa berat, ada opsi lain lagi, misalnya menggunakan aplikasi riang belajar (gtaris) dan juga bisa secara ofline, dengan metode mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh wali kelas. Yang ofline ini setelah kondisi kembali normal akan ditagih hasil belajarnya,” katanya.

Dia menambahkan untuk para tenaga pengajar tetap masuk sekolah dengan cara bergilir dan boleh juga menjalankan tugasnya dirumah masing-masing.

“Jadi sekali lagi ditegaskan bukan libur. Tapi pindah tempat baik itu bekerja dari kantor ke rumah, maupun belajar dari sekolah ke rumah. Guru juga akan diawasi oleh pengawas guru nantinya,” jelasnya.

Menurutnya, metode ini diterapkan agar dapat mutus mata rantai penyebaran Covid-19 dikalangan siswa dan pengajar. Proses belajar mengajar sendiri akan berjalan normal jika kondisi kembali normal.

Selain itu, lanjutnya, berdasarkan hasil rapat bersama itu juga disampaikan kepada seluruh kepala SKPD, Kepala Bagian (Kabag), Camat, Kades, Lurah dan Kepala Sekolah SD,SMP dan sederajat, untuk membuat tempat cuci tangan didepan pintu masuk kantor masing-masing dan disiapkan sabun.

“Kehadiran kita juga sebagai ASN tetap akan dipantau pershif, sehingga pelayanan tetap berjalan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.

Laporan: Suparman Sultan

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan