Cegah Penyakit Kecacingan, Dinkes Kendari Bagi-bagi Obat Cacing

  • Bagikan
Sosialisasi pemberian obat massal pencegahan cacingan terpadu oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rabu (9/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Sosialisasi pemberian obat massal pencegahan cacingan terpadu oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rabu (9/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai melakukan pencegahan penyakit cacing melalui sosialisasi pemberian obat massal pencegahan cacingan terpadu, Rabu (9/5/2018).

Menurut Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, penyakit kecacingan bukan masalah utama di wilayah Kendari. Namun perlu dicegah sejak dini dengan kebersihan diri, misalnya membersihkan kuku, ketersediaan air bersih, mencuci tangan, dan buang air besar pada tempatnya.

“Walaupun presentasenya sudah sangat sedikit di kota Kendari, tapi itu juga sangat mempengaruhi timbulnya kecacingan. Penyakit kecacingan sangat berkaitan langsung dengan personal, seperti kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan,” kata Rahminingrum.

Ditambahkannya, dampak dari penyakit kecacingan, yakni kurang gizi, TB, dan imunitas. Dilihat dari skala nasional, penyakit ini jumlahnya berkisar 28 persen per valensi. Sedangkan data penyakit kecacingan untuk Kota Kendari belum ada.

“Kalau data riil di kota Kendari kita belum ada,” tambah Rahminingrum.

Pencegahan yang dilakukan Pemerintah Kota Kendari dari kerja sama Kementerian Kesehatan dan Komisi IX DPR RI, di antaranya pembagian obat pencegahan kecacingan melalui posyandu untuk umur 1 sampai 5 tahun, serta di sekolah masing-masing di tingkat TK dan SD.

“Itu akan diberikan secara cuma-cuma dan diberikan setahun dua kali bersamaan dengan pemberian bulan vitamin A, yakni bulan Februari dan Agustus,” jelas Rahminingrum.

Sosialisasi dan pemberian obat pencegahan penyakit kecacingan diharapkan memberikan kesadaran orangtua untuk turut melakukan pencegahan di lingkungannya.

Dilansir dari Kompas.com (Oktober 2017), Indonesia termasuk dalam sepuluh besar negara yang memerlukan penanganan khusus terhadap cacingan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Indonesia berada pada urutan ketiga, setelah India dan Nigeria dalam ranking memalukan ini.

Data WHO tahun 2016 menyebutkan, 55 juta anak Indonesia masih membutuhkan tindakan pencegahan cacingan.

 

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan