Curah Hujan Tinggi, Ini Hal yang Mesti Diwaspadai di Sultra

  • Bagikan
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Di akhir Maret dan memasuki April, curah hujan di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih relatif tinggi. Hal ini diungkapkan Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Kendari, Adi Istyono, kepada SultraKini.Com, Senin (27/03/2017).

Adi mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG, tekanan udara yang tinggi di bagian utara menyebabkan monsun barat masih kuat, sehingga membawa uap air menuju Indonesia termasuk Sultra. Dengan besarnya kadar uap air yang dibawa tersebut, menyebabkan curah hujan masih sangat tinggi.

“Dari pantauan kami angin monsun di wilayah Asia masih kuat, sehingga masih membawa uap air yang menyebabkan potensi hujan cukup tinggi,” terangnya, Senin (27/03/2017).

Menurutnya, dalam kondisi normal tingginya curah hujan ini akan terus berlangsung hingga bulan Juli. Namun, menurutnya masih dalam batas yang wajar.

Hanya saja ia tetap mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dengan curah hujan yang cukup tinggi ini. Sebab, hal ini berefek pada peluang terjadinya petir dan angin kencang setiap hujan turun. 

“Dalam kondisi begini efeknya itu petir dan angin kencang,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat juga selalu waspada terutama di dataran rendah, daerah aliran sungai, dan daerah pada kemiringan. Wabah penyakit juga dapat menyerang dengan mudah pada kondisi seperti ini.

“Curah hujan yang tinggi seperti ini sangat rentan terjadi banjir, tanah longsor, dan berbagai penyakit,” tandasnya.

  • Bagikan