SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejak mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Tenggara hampir semua kalangan masyarakat terdampak. Salah satunya para pedagang yang ada di pasar Korem Kota Kendari, mengeluhkan sepinya pengunjung pasar.
Kondisi ini terjadi sekitar delapan bulan terakhir. Rata-rata pedangan mengalami penurunan omset dari 50 persen hingga 95 persen.
“Kami sangat terdampak akibat Corona ini penjualan menurun 90 sampai 95 persen. Saya jualan cabe kriting, cabe besar, tomat, bawang merah, dan bawang putih jadi memang kurang yang beli. Ini karena warung makan juga alami penurunan kunjungan,” ujar pedagang di Pasar Korem, Jumat (18/12/2020).
Sesuai kondisi yang terjadi di pasar, turunnya omset pedagang selain kurangnya pengunjung juga hadapi libur panjang, jadi hal ini mengakibatkan permintaan hotel dan restoran serta warung juga menurun.
“Libur panjang itu warung makan sepi jadi seperti kita penjual akan alami lagi sepi permintaan. Meski sekarang juga masih alami lonjakan permintaan hadapi Natal dan tahun baru namun setelah liburan pasar kembali sepi,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang ayam di pasar Korem, Arfa juga mengatakan hal yang sama. Ia katakan jumlah penjualannya dimasa pandemi Covid-19 menurun hingga 50 persen.
“Biasanya sebelum Covid-19 saya bisa menjual ayam sampai 500 ekor, karena permintaan rumah makan banyak tapi saat adanya Covid-19 itu warung-warung kecil yang biasanya pesan ayam 10 ekor perhari kini hanya pesan paling tinggi 5 ekor dan bahkan 3 ekor saja,” ungkap Arfa.
Lanjutnya, sedangkan kondisi sekarang menjelang Natal dan tahun baru penjualan juga sudah meningkat paling banyak sehari sudah bisa laku 300 ekor. “Namun setelah ini pengunjung kembali sepi lagi,” ucapnya.
Dalam menghadapi kondisi saat ini, terlihat pedagang di pasar Korem tidak melakukan mogok jualan, stand tempat jualan semua masih dalam kondisi dipenuhi oleh para pedagang. (C)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin
