Dampak Pilkada Kolaka: Unjuk Rasa Ricuh, Fasilitas Umum Hancur

  • Bagikan
Suasana Kericuhan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Kolaka, Senin sore (2/7/2018) (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)
Suasana Kericuhan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Kolaka, Senin sore (2/7/2018) (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ratusan massa pendukung salah satu pasangan calon terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan kantor Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/7/2018) sore.

Akibat bentrokan tersebut, sejumlah fasilitas umum seperti kaca jendela di kantor Bupati Kolaka pecah akibat terkena lemparan batu.

Pantauan Sultrakini.com, terlihat ratusan massa yang merupakan pendukung salah satu pasangan calon ini, menyerang kantor Bupati Kolaka yang berlokasi di jalan poros pemuda.

Tidak hanya itu, selain merusak fasilitas kantor Bupati Kolaka, ratusan massa juga melempar aparat kepolisian  menggunakan batu dan balok kayu.

Massa yang semakin bringas, membuat aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk memukul mundur massa. Alhasil, ratusan massa pun berlarian kocak-kacir dan menyelamatkan diri.

Informasi yang dihimpun SultraKini.com, aksi ini merupakan sebagai bentuk protes massa terhadap Dinas Dukcapil Kolaka yang dituding telah memihak kepada salah satu pasangan calon.

Hal tersebut tersebut terbongkar, saat salah seorang oknum lurah, kedapatan sedang membagi-bagikan E-KTP yang dianggap sengaja digandakan.

“Kami meminta agar oknum lurah tersebut segera diproses hukum,” kata salah seorang massa aksi dalam orasinya, Senin (2/7/2018).

Untuk diketahui sebelumnya, pada pemilihan bupati  dan wakil Bupati Kolaka pasangan Safei – Jayadin berhasil memenangkan suara terbanyak dengan perolehan suara 63,47 persen. Sementara pasangan Asmani – Syahrul hanya mendapat 36.53 persen suara.

Hingga saat ini, ratusan personel Polres Kolaka masih bersiaga di sekitar Kantor Bupati Kolaka,  untuk menghindari adanya penyerangan susulan.

Laporan : Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan