Damri Rute Kendari-Mawasangka Patah As Roda di Pendakian Wolasi, Penumpang Aman

  • Bagikan
Damri bernomor 4975 rute kendari-Mawasangka sempat mengalami pata as roda di pendakian Wolasi, Konawe Selatan, Selasa (14/1/2020). (Foto: Muhammad Shabuur/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN – Damri bernomor polisi DT 1204 UF mengalami patah as roda di pendakian Wolasi, Jalan Poros Kendari-Andoolo sekitar 1 kilometer dari SDN 15 Laeya (Konawe Selatan), Sulawesi Tenggara, Selasa (14/1/2020).

Damri nomor 4975 rute perjalanan Kendari-Mawasangka (Kabupaten Buton Tengah) tersebut, mengalami patah as roda sekitar pukul 08.30 Wita. Sang sopir Hendro Saputra, mengaku damri telah diperiksa sebelum beroperasi, sehingga insiden itu bagian dari kejadian tak terduga.

“Oleh mekanik teknik damri ini sudah diperiksa, cuman ‘as’ ini patah dalam, kejadian tak terduga, tadi tiba-tiba bunyi, tadi menggunakan gigi dua dan blok terputar setelahnya,” jelas Hendro kepada Sultrakini.com.

Hendro menambahkan, pihaknya telah memanggil manager teknik untuk mengusahakan semua penumpang yang berjumlah 26 orang tersebut tidak terlambat menyeberang melalui Pelabuhan Feri Torobulu-Tampo.

“Kami sudah koordinasi dengan MT (Manager Tekniknya) untuk pengganti mobil damri ini. Semoga cepat dan sampai jadwal penyeberangan,” terangnya.

Damri bernomor 4975 rute kendari-Mawasangka sempat mengalami pata as roda di pendakian Wolasi, Konawe Selatan, Selasa (14/1/2020). (Foto: Muhammad Shabuur/SULTRAKINI.COM)

Pantauan Sultrakini.com, pihak teknik damri membawakan pengganti ‘as’ roda yang rusak. Sementara penumpang kini melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan penyeberangan. Semua penumpang dalam keadaan selamat. Penumpang tiba di pelabuhan sekitar pukul 10.25 Wita atau nyaris terlambat. Sebab, jangkar kapal sementara diangkat.

Seorang penumpang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, saat insiden-sopir damri sigap langsung memberhentikan laju damri ketika muncul tanda-tanda kerusakan.

“Untung sopir pintar, dari tadi sudah mendengar bunyi-bunyi, kalau dipaksakan akan terjadi rem blong. Kalau molor ini (perjalanan) bisa jam 4 (sore) di feri,” ucapnya.

Penumpang lainnya, Gafur (40) juga berharap pihak damri selalu memperhatikan keselamatan dan kepuasan penumpang selama dalam perjalanan. Terutama, teliti memastikan kondisi damri layak untuk melakukan perjalanan.

“Harapan kami kepada pimpinan dan pihak damri harusnya keselamatan dan kepuasan penumpang lebih diutamakan,” ujarnya Gafur penumpang tujuan Buton Tengah tersebut.

Laporan: Muhammad Shabuur
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan