Dapat Komposter dari BI, Warga Anupe Produsi Pupuk 8 Ton Sebulan

  • Bagikan
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sultra Bidang Ekonomi Moneter, Harisudin menunjukkan pupuk kompos produksi kelompok tani desa Anupe. (Foto: Taufik Qurahman/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Untuk mendukung meningkatkan pendapatan petani melalui sistem pertanian berkelanjutan, yang dilakukan warga bersama Agfor Sulawesi di Desa Anupe Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan, Bank Indonesia memberikan perangkat pembuatan pupuk kompos.Perangkat ini berupa rumah kompos, mesin pencacah, motor pengangkut serta peralatan pendukung lainnya.Dijelaskan salah seorang warga yang juga Ketua Kelompok Tani Sumbersari, Maskuri kepada SULTRAKINI.COM, sebelum ada bantuan BI, warga memang kesulitan memproduksi pupuk.\”Kami awalnya memproduksi pupuk kompos dengan kapasitas yang kecil hanya 1 hingga 2 ton karna tempat yang kami miliki terbatas,\” jelasnya.Karena keterbatasan itu, kata Maskuri, warga yang tergabung dalam kelompok tani kesulitan mendapatkan pupuk pertaniannya. Padahal produktifitas pertanian tengah digenjot.Dengan bantuan tersebut, kata Maskuri, kebutuhan pupuk organik dari kompos untuk kelompok tani yang tengah mengembangkan tanaman unggulan dapat terpenuhi.Menurut Maskur, kapasitas produksi pupuk kompuk dari rumah kompos tersebut bisa mencapai 8 ton sebulan. Namun ia bersama rekannya baru membuat 4 ton sebulan.\”Kami dibina oleh BI sejak Oktober 2015, setelah itu kami langsung praktek pembuatan pupuk kompos skala lebih besar dengan peralatan yang lebih baik,\” jelasnya.Diungkapkan Maskuri, untuk saat ini warga baru membuat untuk sesuai kebutuhan kelompok tani. Meskipun, banyak warga dari desa lain berminat untuk membeli produk pupuk Desa Anupe.\”Rencana kedepan kami juga akan jual pupuknya, namun belum kami lakukan karena sumber bahan pembuatan pupuk seperti pupuk kandang serta ampas sagu cukup sulit didapatkan,\” ungkapnya.Dijelaskannya juga, salah satu keunggulan pupuk kompos ini karena pembuatannya dari bahan yang ramah lingkungan. Sangat baik hasilnya untuk pertanian.\”Kita sudah coba hasilnya, sangat baik, tanah menjadi lebih subur dan gembur serta tidak merusak,\” jelasnya.Sementara itu, pada kesempatan yang sama Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sultra Bidang Ekonomi Moneter, Harisudin menjelaskan pada SULTRAKINI.COM, pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari program peningkatan ekonomi masyarakat yang didorong Bank Indonesia.Selama ini, BI turut aktif dalam mendukung usaha peningkatan ekonomi masyarakat dipedesaan untuk membuka akese pelayanan perbakkan. Namun dalam memberikan bantuan, BI hanya memberikan berupa sarana penting untuk mendukung usaha tersebut bukan berupa uang tunai.\”Sesuai dengan verifikasi BI terhadap usaha masyarakat desa anupe untuk meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya maka kami berikan rumah kompos,\” jelasnya.Harisudin berharap dengan pemberian rumah kompos berserta segenap peralatannya tersebut, masyarakat serta kelompok tani desa Anupe dapat meningkatkan hasil pertaniannya seiring dengan pembinaan yang dilakukan oleh Agfor Sulawesi.Bersama Agfor Sulawesi yang juga didukung oleh Bank Indonesia, masyarakat desa Anupe mengembangkan berbagai komoditas hasil pertanian unggulan seperti lada, cengkeh, karet, sayur mayur, buah-buahan serta tanaman padi gogoh. (B)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan