SULTRAKINI.COM: KONAWE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tanggap Darurat Kejadian Bencana Banjir Kabupaten Konawe, merilis data terbaru dampak banjir per 17 Juni 2019 pukul 11.00 Wita. Jumlah pengungsi banjir Konawe tersisa 7.668 KK atau 29.371 jiwa.
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Konawe pra dan pascalebaran, mengakibatkan debit air meningkat di sungai Konaweeha, sungai Lahambuti, dan sungai Rawa Aopa hingga mendatangkan banjir di 25 kecamatan wilayah tersebut.
Komandan Tanggap Darurat Banjir di Konawe, Muhammad Nur Akbar, menjelaskan selama banjir jumlah pengungsi tercatat 7.998 KK atau 32.824 jiwa. Seiring waktu, jumlahnya tersisa 7.668 KK atau 29.371 jiwa atau berkurang 1.453 jiwa.
“Data terbaru hari ini, jumlah pengungsi berkurang, tersisa 7.668 KK atau 29.371 jiwa terdiri dari 25 kecamatan, 147 desa, dan 28 kelurahan,” jelas Kapolres Konawe itu, Senin (17/6/2019).
Koordinator Bidang Kominfo Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor BPBD Konawe, Candra, menambahkan sejumlah pengungsi kembali ke rumah mereka masing-masing, seperti pengungsi dari Kecamatan Abuki (enam desa, satu kelurahan), Kecamatan Uepai (lima desa, satu kelurahan), dan Kecamatan Konawe (dua desa).
“Masyarakat yang sudah kembali ke desa masing-masing karena airnya sudah surut,” terang Candra.
Selain korban banjir, sejumlah sarana prasarana terpantau rusak akibat banjir, seperti rumah rusak berat 187 unit, rusak sedang 513 unit, rusak ringan 575 unit, rumah terendam banjir 4.293 unit, bangunan masjid terendam banjir 27 unit.
(Baca: Jumlah Sekolah Terendam Banjir di Konawe Bertambah)
Banjir juga merusak 216 jembatan, puskesmas empat unit, pasar satu unit, jalan 232 kilometer, kantor pemerintahan 96 unit.
Sektor lahan pertanian dan perkebunan terdampak banjir, yakni sawah 2.951 hektare, jagung 357 hektare, lainnya 327 hektare, tambak 287 hektare, sayuran 54 hektare, dan ternak 63.725 hektare.
Banjir hingga kini masih melanda Konawe. Para pengungsi juga masih membutuhkan bantuan. Kebutuhan mendesak untuk pengungsi, seperti kelambu, popok balita, air mineral, susu balita, makanan balita, susu kaleng, obat-obatan, minyak goreng, ikan kaleng, tikar, autan, sarung, selimut, pakaian balita, pakaian anak-anak, pakaian dalam laki-laki dan perempuan, pakaian dewasa laki-laki.
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido
