DBD di Kendari Belum Masuk Kejadian Luar Biasa

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Google)
Ilustrasi. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejak awal Ramadan, Kota Kendari sering diguyur hujan. Kondisi ini tentu identik dengan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.

DBD disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita (dilansir situs Depkes RI).

Dinas Kesehatan Kota Kendari mendata, DBD belum masuk kategori kejadian luar biasa. Artinya, jumlah kasus tersebut di Kota Kendari belum mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya.

“Kita selalu waspada pada musim penghujan ini. Ada puluhan kasus DBD sepanjang 2018. Kriteria kejadian luar biasa itu, kalau suatu penyakit kasus mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya. DBD di 2017 ada ratusan kasus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum kepada SultraKini.Com, Minggu (3/6/2018).

 

Laporan: Sarini Ido

  • Bagikan