Debit Air Jompi Memprihatinkan, PDAM Muna Genjot Pelayanan Hingga 80 Persen

  • Bagikan
Direktur PDAM Muna Muhammad Nurhayat Fariki (dipodium) saat memberikan sambutan usai dilantik, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)
Direktur PDAM Muna Muhammad Nurhayat Fariki (dipodium) saat memberikan sambutan usai dilantik, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Debit air Jompi sebagai sumber mata air utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Muna memprihatinkan. Walau demikian, PDAM Muna terus menggenjot pemasangan pelayanan kepada masyarakat guna menghasilkan keuntungan perusahaan berplat merah itu sebagai sumbangsi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Direktur PDAM Muna yang baru terlantik untuk periode kedua, Muhammad Nurhayat Fariki mengatakan, Jompi yang menjadi sumber mata air utama saat ini mengalami penurunan debit air sehingga menjadi masalah sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penyedia air minum buat masyarakat.

“Kita tinggal menggunakan mesin 60 liter perdetik awalnya 150 liter perdetik sejak PDAM terbentuk. Dari 60 liter perdetik, kita hanya mampu mendistribusikan hanya 45 liter perdetik. Sehingga kondisi mata air Jompi sangat kritis dan ini membutuhkan sebuah penanganan yang lebih dari pemerintah kabupaten,” terang Yayat, Direktur PDAM Muna usai dilantik Bupati Muna LM Rusman Emba, Senin (31/5/2021).

Dia menyampaikan, bahwa kondisi PDAM Muna empat tahun terakhir mengalami peningkatan, hanya saja ada beberapa aspek yang menjadi kendala dalam menjalankan kerja perusahaan.

“Secara mandiri perusahaan ini belum bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi dilapangan. Persoalan PDAM tidak simpel, kita mesti berbicara dari hulu ke hilir, kalau berbicara hulu maka kita akan berbicara tentang sumber mata air,” ucapnya.

Kata dia, kendala pemerintah kabupaten ingin membantu prima PDAM, hanya saja penarikan pajak yang ada di PDAM itu dibawah ke pemerintah provinsi.

“Sejak dua tahun lalu, kita terus menyuarakan ini melalui dinas pendapatan Muna, agar pajak yang ada di PDAM dibawah ke pemerintah Kabupaten, sehingga bantuan pemerintah Kabupaten lebih konek memperhatikan masalah yang dihadapi PDAM Muna,” tuturnya.

Walau demikian, Direktur PDAM Muna tidak putus asa akan terus melakukan kerja-kerja secara maksimal, meski dengan debit air jompi berkurang. Tapi tugas dan tanggung jawab PDAM sebagai perusahaan penyedia air minum ditengah-tengah masyarakat Muna akan dimaksimalkan.

“Insyaallah kami bisa lakukan,” ucapnya

Dia menyampaikan, di wilayah Muna pelanggan PDAM yang terlayani masih 17 persen, walau secara tehnis jaringan pipa kita sudah 30 persen bisa terjangkau.

“Kami meminta suport dari pemerintah Kabupaten, agar program hibah air minum perkotaan bisa diakomodir. Ini yang menjadi program andalan kami untuk menggejot peningkatan pelayanan, dalam artian menambah sambungan pelayanan ke rumah-rumah masyarakat. Dengan inilah kemudian, anggaran yang dari pusat bisa kita rebut dan insyaallah bisa memaksimalkan pelayanan air bersih ditengah masyarakat,” katanya.

Dengan langkah ini, Ia beranggapan bahwa PDAM bisa memaksimalkan pelanggan mencapai 80 persen, dengan begitu perusahaan bisa bersumbangsi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri bahwa PDAM berkewajiban menyetor PAD ketika cakupan pelayanannya mencapai 80 persen. Ini yang kami genjot sehingga kita bisa menghasilkan PAD pada pemerintah Kabupaten Muna,” pungkasnya. (B)

(Baca juga: Direktur PDAM Muna Kembali Dilantik, Bupati Muna: Kinerjanya Baik, Sebelumnya Dari Sakit Menjadi Kurang Sehat)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan