Demi Seorang Bupati, Muna Habiskan Anggaran Rp3 Miliar

  • Bagikan
Plt Bupati Muna, Muhammad Zayat Kaemoeddin. (Foto: Maul Gani/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) jilid II Muna di dua TPS yakni TPS 4 Wamponiki dan Raha I menelan anggaran Rp1,3 miliar. Menariknya Rp1 miliar diantaranya atau hampir seluruhnya digunakan khusus untuk membiayai keamanan.

 

Dana ini merupakan dana tambahan setelah salah satu kabupaten tertua di Sultra ini menggelontorkan anggaran Rp1,9 miliar pada pemilihan 9 Desember 2015 dan PSU jilid I 22 Maret 2016 lalu, artinya Muna harus membayar lebih dari Rp3 miliar untuk mendapatkan seorang kepala daerah.

 

Pada PSU jilid II yang dilaksanakan 19 Juni 2016, tak bisa dipungkiri, faktor keamanan menjadi hal penting dalam pertarungan demokrasi yang telah berlangsung lebih dari enam bulan tersebut di Kabupaten Muna.

 

\”Yang menjadi konsentrasi kita di Muna memang persoalan keamanan, dalam hal ini aparat Kepolisian dari Polda, Polres dan aparat TNI yang di BKO-kan untuk menjaga pelaksanaan PSU,\” ungkap Plt Bupati Muna, Muhammad Zayat Kaemoeddin saat ditemui di Kendari, Jumat (18/6/2016).

 

Pria yang biasa disapa Derik tersebut juga menjelaskan aparat keamanan akan terus siaga hingga selesai proses perhitungan suara. \”Setiap TPS akan disiagakan 150 hingga 200 personil keamanan, itu belum termasuk di luar area TPS,\” ujarnya.

 

Pimpinan sementara Pemda Muna ini, menghimbau agar semua elemen untuk menjaga keamanan selama proses PSU berlangsung. Selain dia juga menginginkan agar proses PSU bisa berlangsung lancar dan tidak ada lagi perselisihan apapun hasil PSU untuk ketiga kalinya.

 

\”Selama ini meski ada sedikit gejolak di masyarakat tetapi kita anggap masih terkendali. Saya juga menghimbau agar masyarakat bisa saling menjaga dan menghindari segalah bentuk perselisihan,\” imbaunya.

 

  • Bagikan