Desa Berkembang di Sultra Meningkat, 15 Kepala Daerah Dapat Penghargaan

  • Bagikan
Sejumlah Kepala Daerah di Sultra, Pendamping Desa, dan Desa Perubahan Status saat foto bersama setelah penerimaan penghargaan, Selasa (17/12/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).
Sejumlah Kepala Daerah di Sultra, Pendamping Desa, dan Desa Perubahan Status saat foto bersama setelah penerimaan penghargaan, Selasa (17/12/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam Pasal 2 No 2 Tahun 2016 di katakan bahwa, tujuan, maksud dan ruang lingkup Indeks Desa Membangun (IDM) adalah upaya pemerintah untuk mengentaskan desa tertinggal dan meningkatkan desa mandiri serta menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan wilayah tersebut.

Jika indeks ini dipergunakan dengan baik oleh pemerintah sebagai acuan dalam melakukan afirmasi, integrasi dan sinergis pembangunan, maka cita cita untuk mewujdkan kondisi msyarakat desa yang sejahtera adil dan mandiri bisa tercapai.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sultra, Tasman Taewa, mengatakan IDM di Sultra dalam lima tahun ini menuju tren positif. Desa dengan kategori sangat tertinggal yang pada tahun 2015 berjumlah 228 desa, kini hanya berjumlah 55 desa. Desa dengan kategori tertinggal juga mengalami penurunan dari 1.323 desa di tahun 2015 menjadi 1.022 desa pada tahun 2019. Sejalan dengan itu jumlah desa dengan kategori berkembang mengalami peningkatan sangat signifikan dari 209 desa di tahun 2015 menjadi 813 desa pada 2019 ini.

“Desa maju dari yang awalnya hanya ada tiga desa kini menjadi 20 desa. Adapun Desa tertinggal paling banyak ada di Kabupaten Konawe sebanyak 176 desa sedangkan desa maju terbanyak ada di Kabupaten Konawe Selatan yakni tujuh desa,” ujar Tasman, Selasa (17/12/2019).

Lanjut Tasman, dari data IDM tersebut pentinggnya bagi pemerintah pusat hingga pemerintah desa dengan basis perencanaan pembangunan di desa.

Kedepan IDM akan digunakan sebagai basis data dalam merumuskan isu-isu strategi serta berguna untuk mengatasi masalah utama desa terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Kehadiran dana desa sangat diharapkan tetap berlanjut sehingga bisa memajukan desa di masa yang akan datang. Status desa yang mengalami peningkatan tersebut diharapkan menjadi indikator akan tercapai target desa mandiri di sultra,” kata Tasman.

Berikut daftar Kepala Daerah yang mendapatkan pengahargaan atas dukungan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 sampai 2019, yakni Bupati Konawe Kery Saiful Konggosa, Bupati Bombana H. Tafdhil, Bupati Konawe Utara Ir. H. Ruksamin, Bupati Konawe Selatan H. Surunudin Dangga, Bupati Wakatobi H. Arhawi, Bupati Konawe Kepulauan Ir. H. Amrullah, Bupati Buton Utara Drs. H. Abu Hasan, Bupati Kolaka Utara Drs. H. Nurrahman Umar, Bupati Kolaka Timur Drs. H, Tony Herbiansyah, Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, Bupati ButonTengah H. Samahuddin, Bupati Muna Barat Drs. Laode M. Rajiun Tumada, Bupati Buton Drs. La Bakri, Bupati Buton Selatan H. Laode Arusani, Bupati Muna LM. Rusman Emba.

Selain itu ada juga penghargaan kepada Pendamping Desa Lokal Terbaik tahun 2019 yaitu Konawe, Junita; Bombana, Turini; Konawe Utara, Sariudin; Konawe Selatan, Yusdianto; Wakatobi, Sahabudin; Konawe Kepulauan, Nurdiana; Buton Utara, Hasiadi; Kolaka Utara, La Nafidal; Kolaka Timur, Juhra; Kolaka, Abdul Jud; Buton Tengah, Kawaluddin; Muna Barat La Ode Abdul Rahman Baido; Buton, Fitsuabe; Buton Selatan, Risman; Muna, Halim.

Sedangkan penghargaan Kepada Desa Kategori perubahan status desa berdasarkan indeka yaitu Kabupaten Buton Tengah, kecamatan Mawasangka Tengah Desa Lanto dan Desa Lalibo; Kolaka Timur Kecamatan Mowewe Desa Watupute; Kolaka Kecamatan Pomalaa Desa Totobu; Buton Tengah Kecamatan Mawasangka Timur Desa Lasori; Konawe Desa Anggalomoare Desa Puusangi; Kolaka Kecamatan Baula Desa Puuroda.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan