SULTRAKINI.COM: BUTON – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 Kodim 1413/Buton di bawah pimpinan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, masih berlanjut sejak 2 Maret 2021 resmi dibuka. Di balik kerja keras para prajurit dan stakeholders merealisasikan pembangunan di tiga desa, hadir kelompok ibu-ibu yang setia memastikan ketersediaan makanan mulai pagi hingga malam hari.
Ibu-ibu di lokasi kerja program TMMD Desa Sangia Arona, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara berperan aktif mendampingi para pekerja membangun desa mereka. Di tengah suami-suami mereka bergotong royong dalam proses pembangunan desa, para ibu juga menyiapkan makanan tanpa mengharapkan bayaran sedikitpun. Kebutuhan dapur misalnya sayur-sayuran dikumpulkan warga dari hasil kebun.
“Alhamdulillah masuk dua minggu kita melaksanakan kegiatan masyarakat antusias membantu pekerjaan ini tanpa ada imbalan dapat gaji misalnya, mereka sukarela, saya tahu semua. Ibu-ibu ini membantu tanpa digaji,” ucap Kepala Desa Sangia Arona, Arman Kandu, Rabu (10/3/2021).
Ibu-ibu di desanya itu membentuk lima kelompok yang bekerja bergantian setiap harinya menyediakan makanan. Setiap kelompok sedikitnya 14 orang.
“Ada juga ibu-ibu yang tiap hari masuk dari perangkat desa, ada juga yang bergilir,” tambahnya.
Sumariati (52) misalnya. Warga Desa Sangia Arona ini ikut membantu menyediakan makanan bagi para tentara dan stakeholders yang bekerja dalam program TMMD. Dirinya bersama ibu-ibu lainnyapun jadi lebih dekat dan akrab dengan TNI.
Ia senang mengambil peran untuk mensukseskan TMMD di desanya. Baginya tidak ada kendala berarti selama bekerja. Apalagi kata dia, TNI membantu saat para ibu membutuhkan bantuan.
“Sudah anggap anak (TNI), kalau kita minta tolong otomatis mereka bantu. Misalnya angkatkan kita kayu, air, belah kayu bakar untuk masak,” jelasnya.
TMMD ke-110 digelar di Desa Sangia Arano, Mulya Jaya, dan Desa Harapan Jaya Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton. Kegiatan ini ditargetkan berjalan selama sebulan lamanya. (B)
Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido
