Diduga Depresi, Warga Lalowaru Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

  • Bagikan
Kondisi Juharman Alias Mbege (38) tergeletak di lantai usai dilepaskan dari jeratan tali yang terikat di lehernya, Jumat (19/1/2018). (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Entah apa dipikirkan oleh Juharman Alias Mbege (38). Warga Desa Lalowaru, Kecamatan Lasolo ini diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali nilon biru di salah satu tiang kamar tidurnya.

Mbege yang selama ini tinggal bersama orangtuanya diketahui sering terlihat kurang bersemangat dan mengurung diri di kamarnya, akibat penyakit dalam yang dideritanya semenjak ditinggal istri usai bercerai sekitar dua tahun lamanya dan ibunya yang meninggal dunia.

Belakangan diketahui, Mbege yang merupakan seorang petani ini sering mencari dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

Namun sekira pukul 10.30 Wita, Jumat (19/1/2018), dia ditemukan tak bernyawa dengan lehernya terjerat tali nilon berwarna biru di kamarnya oleh ayahnya yang tinggal serumah bernama Lataha (73). Ketika itu, Lataha bermaksud membangunkan anaknya. Alangkah kagetnya, melihat kondisi putranya itu, dia bergegas memanggil bantuan ke tetangganya, Iwan (35) guna memastikan kondisi anaknya.

“Sekitar jam 10.30 Wita saya sedang berada di samping rumah korban, sementara bersih-bersih bibit cengkeh, tiba-tiba orang tua korban Lataha berteriak memanggil saya, sambil mengatakan “coba kamu masuk dulu di kamar depan liat Mbege lagi tergantung di atas tempat tidurnya,” kata Iwan saat dimintai keterangan Anggota Polsek Asera.

Dia kemudian berusaha membuka tali yang terikat di leher korban yang sudah tak bernyawa itu. “Saya berusaha untuk menolong korban dengan cara membuka tali yang terikat di leher dan menurunkan korban ke lanta. Namun korban tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terang Iwan.

Kapolsek Lasolo, IPDA Ramlan membenarkan atas kejadian tragis yang dialami Mbege (38). Atas insiden tersebut, pihaknya sedang mengumpulkan bukti terkait.

“Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti, untuk sementara korban diduga sedang depresi akibat penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh,” jelas IPDA Ramlan.

Penulis: Arifin Lapotende

  • Bagikan