SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Petugas Kesyahbandaran Wanci bersikap arogansi saat sejumlah awak media mencoba mengkonfirmasi terkait kelengkapan dokumen kapal pengangkut minyak tanah yang terbakar di pelabuhan Wanci pada 12 Maret 2021 lalu sekitar pukul 21:00 Wita, Rabu (14/4/2021).
Bukanya menjawab pertanyaan awak media dengan baik-baik, namun petugas Kesyahbandaran Wanci yang bernama Jumain menolak memberikan komentar, justru menunjukkan sikap marah-marah, dan melontarkan kata-kata kasar.
Ia juga tidak bersedia memberikan informasi mengenai hasil interogasi yang baru saja ia lakukan kepada nahkoda kapal tersebut.
“Saya akan sampaikan ke Jakarta dulu, masa saya mau sampaikan ke kalian,” ucapnya dengan nada tinggi.
Namun saat ditanya sudah berapa lama kapal pengangkut BBM itu beroperasi, Jumain malah menghindar dan pergi meninggalkan awak media menggunakan sebuah mobil dinas.
(Baca: Kapal Pengangkut Minyak Tanah di Wakatobi Terbakar)
Wartawan Inilatasultra.com, Nuriaman mengaku sudah tiga kali ia bersama temannya ke kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Wanci untuk mengkonfirmasi persoalan tersebut, karena pasca kebakaran kapal itu belum ada pernyataan resmi dari instansi terkait mengenai kelengkapan dokumen kapal maupun penyebab terjadinya kebakaran.
“Hari ini sudah tiga kali kami datang konfirmasi masalah ini, tapi kami di suruh tunggu, namun karena lama kami pulang nanti siang ini kami balik lagi. Tapi pas yang ketiga kalinya kami datang konfirmasi persoalan itu, malah dia marah-marah tak jelas,” ungkap Nuriaman.
Sementara itu pihak keagenan/pengurusan Izin berlayar kapal dari PT Radika Maritim, Amin menerankan bawah BBM bersubsidi jenis minyak tanah itu milik salah satu pengusaha pangkalan BBM bernama Nandar.
Ia mengaku, saat terbakar KM Kifli Raya sedang memuat minyak tanah sebanyak 10 ton. (B)
Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin