Dinkes Kendari Kerahkan Jajaran Puskesmas Cegah Penularan TBC

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Kesehatan, terus bekerja keras mencegah penyakit Tuberkulosis. Salah satunya, mengerahkan jajarannya di tingkat puskesmas untuk memberikan penanganan yang serius terhadap penderita TB aktif.

Penderita TB jenis Multi-Drug Resistance (MDR) sekitar 15 orang sepanjang 2018 di Kota Kendari. Penderita terbanyak tersebar di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya dengan pasien terbanyak usia dewasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, mengatakan sifat TB MDR sangat infeksius sehingga perlu peran serta pemerintah dan puskesmas melakukan pecegahan dini agar tidak menimbulkan banyak penderita.

“Sebetulnya Dinkes dan puskesmas sudah maksimal berupaya kalau ada yang kedapatan terkena TB positif, lingkungan sekitarnya betul- betul harus dilakukan penelitian epidemiologi, dicari kontak serumahnya, kontak eratnya, diperiksa sekutunya, siapa tahu ada kontak erat dengan penderita ini positif juga,” kata Rahminingrum saat usai peresmian Puskesmas Mekar, Senin (30/7/2018).

Menurut dia, TBC di Kota Kendari belum dikategorikan kejadian luar biasa. Kata dia, TBC disebabkan kondisi lingkungan yang tidak kondusif, seperti sirkulasi udara rumah tidak bagus dan berada di lingkungan terinfeksi TB.

“Sebenarnya juga bisa sembuh asal bisa melakukan pengobatan sesuai protap termasuk TB MDR sekalipun,” lanjutnya.

Dilansir dari Aldokter.com, TBC ditularkan dari penderita TB aktif melalui bakteri yang menyerang paru-paru akibat basil Mycobacterium tuberculosis. Penularan terjadi ketika si penderita batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit itu.

TB termasuk 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan tahun 2015, Indonesia termasuk 6 besar negara dengan kasus baru TB terbanyak.

Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan Tuberkulosis lebih tinggi, di antaranya orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, orang yang kekurangan gizi, perokok, pecandu narkoba dan orang yang sering berhubungan dengan penyidap TB aktif.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan