Dinkes Sultra: Pasien yang Diisolasi di RS Bahteramas Tak Terinfeksi Virus Corona

  • Bagikan
Kepala Dinkes Sultra, dr. Andi Hasnah. (Foto: La Niati/SULTRAKNI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara membantah adanya kabar pasien virus Corona dirawat di Rumah Sakit Bahteramas Sultra. Pasien yang dibantah terjangkit virus Corona merupakan pasien RS Bahteramas berinisial MW.

Kabar sebelumnya, MW merupakan warga Kota Kendari yang menderita panas tinggi, pilek, dan sesak napas. Pasien berjenis laki-laki ini dilarikan ke RS Bahtermas pada Minggu (2/2/2020) dan dirawat di ruang diisolasi.

Pengakuan pihak RS Bahteramas, MW dicurigai terinfeksi virus Corona dan dilakukan pemeriksaan sesuai SOP serta dirawat di ruang isolasi. Hasil uji laboratorium menunjukkan kondisi pasien normal dan sementara menjalani masa inkubasi hingga kini.

(Baca: Seorang Pasien RS Bahteramas Sultra Diisolasi, Dicurigai Virus Corona)

Kepala Dinkes Sultra, dr Andi Hasnah membenarkan pasien berinisial MW dirawat di RS Bahteramas mulai Minggu (2/2) dengan tingkat suhu demam pasien 39,7 derajat selsius, batuk, dan tubuhnya lemas kala itu.

Dijelaskannya, pasien mengaku kepada petugas Dinkes Sultra bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat batuk. Pasien juga telah melakukan perjalanan dari Korea bersama rombongannya.

“Hasil wawancara petugas surveilans kami, pasien yang masuk di RS Bahteramas memang sakit demam dan batuk, tetapi dia tidak memiliki riwayat kontak dengan orang yang terjangkit virus Corona. Dia juga tidak bepergian di daerah yang terjangkit virus Corona. Sebelum berangkat ke Korea Selatan, pasien tersebut sudah sakit batuk-batuk, sehingga kesimpulan kami pasien itu bukan suspek virus Corona,” ucap Andi Hasnah, Selasa (4/2/2020).

Alasan pihak rumah sakit memasukan pasien ke ruang isolasi, kata dia, karena faktor terburuh-buru namun upaya ini sebagai langkah kewaspadaan dini guna memastikan seseorang terjangkit virus Corona harus berdasarkan ujian laboratorium.

“Untuk memastikan bahwa terjangkit virus Corona harus berdasarkan hasil laboratorium. Tetapi dari hasil konsultasi kami, MW bukan suspek virus Corona. Hasil laboratoium memang belum ada, kami sementara menunggu alat dari pusat,” jelasnya.

Keterangan Andi Hasnah, kondisi pasien MW semakin membaik, bahkan meminta pulang.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan kabar tersebut.

Di satu sisi, kadinkes mengatakan pedoman kesiapsiagaan menghadapi pasien suspek atau dicurigai terinfeksi virus Corona, yakni memiliki gejala demam, batuk/nyeri tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis.

“Kedua, memiliki riwayat paparan salah satu atau lebih riwayat kontak dengan kasus virus Corona, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien virus Corona di China atau wilayah terjangkit, memiliki riwayat kontak dengan hewan penular, memiliki demam lebih 38 selsius atau riwayat demam, memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan atau kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan, dan ada hubungan epidemiologi,” tambahnya.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan