Dinsos Konawe Jamin Tidak Ada ASN Penerima Bansos 

  • Bagikan
Kepala Dinas Sosial Konawe, Agus Suyono. (Foto: Andi Nur Aris. S/SULTRAKINI.COM) 
Kepala Dinas Sosial Konawe, Agus Suyono. (Foto: Andi Nur Aris. S/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Adanya fakta puluhan ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar di seluruh Indonesia menerima bantuan sosial (Bansos) menjadi sorotan publik. Dinas Sosial Kabupaten Konawe menjamin hal itu tidak ada di Konawe.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini Risma menjelaskan bahwa terdapat data sebanyak 31.624 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat Bansos, sebanyak 28.965 diantaranya merupakan ASN yang aktif. Mereka tersebar di 511 kota/kabupaten di 34 provinsi. Data tersebut sudah merupakan hasil konsinyering dengan Badan Kepagawaian Negara (BKN). 

Bantuan yang dimaksud berupa program Penerima Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sedangkan profesi mereka bermacam-macam. Ada yang dosen, ASN, tenaga medis, dan sebagainya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Sosial Agus Suyono menjamin jika di Kabupaten Konawe tidak ada satupun ASN yang menerima Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah itu apapun bentuknya.

“Kalau akhir-akhir ini kami bisa pastikan itu sudah tidak ada, baik itu ASN, Aparat, atau pengusaha,” kata Agus saat dikonfirmasi diruangannya, Rabu (08/12/2021).

Kendati demikian, lanjut Agus, tidak menampik bahwa sebelumnya hal seperti ini memang pernah terjadi ada ASN di lingkup Konawe yang menerima bansos tersebut.

“Iya dulu pernah ada, diawal pendistribusian bantuan BST, itu akibat dari belum tervalidasinya kita punya data DTKS,” terangnya.

Untuk kasus ini, Agus menjamin bahwa sudah tidak ada lagi data ASN yang terdata sebagai penerima bansos apapun bentuk bantuannya, dikarenakan pihaknya telah rutin melakukan ferivikasi di lapangan, sehingga data DTKS dengan KPM penerima bantuan baik itu PKH, BPNT, BST tidak menyimpang dari ketentuan yang ada.

“Ini lagi sekarang tim kami sedang rutun di 7 kecamatan untuk memastikan, karena ini data-kan bergerak terus, sehingga biar kami pastikan data yang ada tidak memenuhi syarat segera kita lakukan graduasi,” jelas Agus.

Agus pun menjelaskan, cara penginputan data tersebut, pihaknya menggunakan data yang sudah lama. Jadi dari data DTKS itu ditarik kemudian dilakukan ferivikasi di lapangan.

Agus juga menegaskan, bahwa data yang ada sejak dirinya menjabat Kepala Dinas Sosial, masih data tahun 2011, kemudian setiap waktu dan setiap tahun pihaknya melakukan ferivikasi di kecamatan se- Kabupaten Konawe.

Alhamdulillah, untuk di Konawe ini yang paling pertama kita lakukan graduasi ialah mereka yang bertatus PNS atau ASN yang masih menerima bantuan,” ungkapnya.

Disamping itu, Agus pun bersyukur dengan adanya kesadaran dari masyarakat juga, sehingga banyak masyarakat yang menyatakan graduasi mendiri, iklas, legowo, untuk menyerahkan bantuan itu kepada warga yang lebih membutuhkan, sehingga dari pihak Dinsos Konawe sendiri sudah bisa pastikan penerima bansos para ASN itu zero.

“Kami masih terus telusuri ini, KPM penerima bantuan yang sudah mapan, segi ekonomi, dan hidupnya, berdiskusi dan meminta keikhlasannya untuk di graduasi agar bantuan ini tepat sasaran,” pungkasnya. (C)

Laporan: Andi Nur Aris.S.
Editor: Hasrul Tamri
n

  • Bagikan