Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sultra: Pemda harus Kreatif Mengumpulkan PAD

  • Bagikan
Kanwil DJPb Sultra, Arif Wibawah (kiri). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggarga, Arif Wibawah, menilai pemerintah daerah harus semakin kreatif menemukan dan mengumpulkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama APBD.

“Pemerintah daerah diharapkan lebih berani untuk menggunakan kebijakan fiskal daerah sebagai instrumen pemulihan ekonomi selaras dengan kebijakan fiskal nasional,” ucap Arif pada diseminasi Kajian Fiskal Regional Sultra tahun 2020 di Kota Kendari, Selasa (6/4/2021).

Pemerintah daerah, lanjutnya, harus mencari alternatif pembiayaan yang murah dan tidak memberatkan APBD. Skema kerjasama pemerintah dan swasta dapat menjadi alternatif dalam menutupi terbatasnya ruang fiskal.

Sementara itu, dalam pengelolaan dana transfer (DAK fisik dan dana desa) beberapa pemerintah daerah menunjukkan tata kelola baik yang memenuhi aspek kecepatan penyaluran, penyerapan anggaran, dan aspek khusus.

Adapun pemerintah daerah yang melakukan pengelolaan dana transfer dengan baik pada semester II 2020, yaitu penghargaan terbaik I pengelolaan DAK fisik Kabupaten Buton Tengah dan ana desa Kabupaten Kolaka Timur; penghargaan terbaik II pengelolaan DAK fisik Kabupaten Muna dan dana desa Kabupaten Buton, serta penghargaan terbaik III pengelolaan DAK fisik Kabupaten Konawe dan dana desa Kabupaten Buton Selatan.

“Diharapkan penghargaan ini memacu Pemda lain di Sultra untuk mengelola dana transfer yang diberikan dengan tata kelola yang baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan daerah dan kesejehteraan masyarakat,” ujarnya

Kegiatan diseminasi KFR juga diharapkan dapat memberikan wawasan dalam proses perencanaan pembangunan Sultra, serta menjadi bahan evaluasi dalam pengelolaan keuangan daerah.

KFR yang dibuat oleh Kanwil DJPb Provinsi Sultra dapat dijadikan referensi bagi pengusaha dan investor dalam membuat keputusan bisnis yang tepat sesuai dengan potensi dan tantangan daerah. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan