Direktur Sistem Komunikasi Basarnas RI Edukasi Masyarakat Sultra Pentingnya Deteksi Dini Bencana

  • Bagikan
Direktur Sistem Komunikasi SAR RI, Brigjend (TNI) Widjang Pranjoto (kedua dari kiri) bersama Kepala Basarnas Kendari, Aris sofingi, usai membuka pelatihan SAR, Senin (14/9/2020) (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)
Direktur Sistem Komunikasi SAR RI, Brigjend (TNI) Widjang Pranjoto (kedua dari kiri) bersama Kepala Basarnas Kendari, Aris sofingi, usai membuka pelatihan SAR, Senin (14/9/2020) (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan SAR Nasional Kota Kendari kembali melakukan Latihan SAR Daerah dan Sosialisasi Sistem Deteksi Dini Tahun 2020, Senin (14/9/2020). Hal ini dilaksanakan guna memberi pengetahuan dan pemahaman tentang penyelamatan operasi SAR.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Sistem Komunikasi Basarnas RI, Brigjend TNI Widjang Pranjoto dan dihadiri oleh Walikota Kendari, Ketua DPRD kota Kendari, Unsur pimpinan TNI/Polri, Instansi terkait dan perwakilan perusahaan kapal di Kendari.

Brigjend TNI Widjang Pranjoto mengatakan, sosialisasi ini adalah menyebarkan luaskan tentang informasi deteksi dini penyelamatan nyawa manusia yaitu dengan adanya teknologi sekarang.

Pasalnya, kata Widjang, saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengetahui alat-alat yang digunakan, yang bisa ditangkap langsung oleh satelit kemudian informasi diolah sumbernya dari titik koordinat, sehingga dapat diketahui langsung oleh kantor SAR yang ada di Jakarta.

Dengan begitu, katanya, kantor SAR pusat
yang memiliki stasiun buminya dengan real time dapat mempercepat mengetahui informasi suatu kejadian, maka akan semakin cepat pula dilakukan penanganan sehingga tidak terjadi korban jiwa .

“Latihan SAR adalah mengkoordinasikan personil atau instansi terkait baik SAR dan potensi lain baik dari kepolisiaan, TNI dan perhubungan laut apabila ada oprasi SAR itu bisa berjalan dengan baik,” ucap Widjang Pranjoto, Senin (14/9/2020)

Ditempat yang sama, Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan, maksud dan tujuan dari sosialisasi dan deteksi dini SAR ini adalah untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan Operasi SAR saat terjadi bencana maupun kecelakaan, serta meningkatkan kualitas dan kompetensi para potensi SAR agar selalu siap dalam mendukung Operasi SAR maupun untuk memberikan gambaran tentang sistem deteksi dini yang dimiliki dan dikelola oleh Basarnas.

“Kegiatan sosialisasi sistem deteksi dini dengan jumlah peserta 53 orang, terdiri dari instansi pemerintah daerah dan swasta, sedangkan kegiatan Latihan SAR Daerah berlangsung mulai dari tanggal 14 sampai 15 September 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang terdiri dari instansi terkait, yakni kepolisian, TNI, perhubungan laut, pihak perusahaan kapal dan stackholder yang berada di Sultra khususnya di Kota Kendari,” ungkapnya.

Kata Aris, ada beberapa hal yang penting dalam sosialisasi dan latihan ini bagi peserta, utamanya saat melakukan aksi penyalamatan. Masalahnya, kadangkala SAR masih meraba-raba dalam penyelamatan, seperti terjadinya bencana dimana, proses pelaporan yang lama menyebabkan pelaporan butuh satu sampai dua hari kejadian baru sampai pada SAR.

Hal-hal itu dapat membuat SAR kesulitan melaksanakan operasi karena obyek yang bergerak dilaut dipengaruhi arus, gelombang, angin dan sebagainya dimana keberadaan kecelakaan itu.

“Maka dari itu dilakukan sosialisasi deteksi dini agar banyak masyarakat yang paham dan tahu agar bisa memiliki peralatan-peralatan deteksi dini seperti personal loketer biken (PLB),” terangnya

Aris juga mengungkapkan, kendala mendeteksi dini kecelakaan, kesulitan SAR selama ini bahwa kapal-kapal rakyat atau nelayan tidak dilengkapi dengan peralatan deteksidini, salah satunya adalah e-pop atau PLB. Olehnya itu, penting bagi kapal untuk memiliki alat pendeteksi dini.

Dalam sosialisasi dan pelatihan ini, katanya, peserta akan melakukan praktek langsung, mendapatkan sosialisasi deteksi dini, bagaimana SOP yang harus dijalankan jika terjadi disret alert tersebut.

“Terus bagaimana penangananya dan bagaimana SOPnya, semua akan dijelaskan dalam pelatihan ini,” ucap Aris.

Untuk diketahui pelaksanaan kegiatan ini telah mendapat rekomendasi dari pihak Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara dan tetap mengikuti prosedur kesehatan Covid-19, salah satunya dengan mengadakan rapid test terhadap seluruh peserta sosialisasi dan Latihan SAR Daerah, para tamu undangan, panitia hingga petugas hotel yang melakukan kontak dalam pelaksanaan kegiatan ini. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan