Disdukcapil Buton Turun ke Desa Lakukan Perekaman KTP-el

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara turun langsung ke lingkungan masyarakat untuk memberikan pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).

“Kami sudah dua kali turun di lapangan melakukan perekaman kepada masyarakat, sekarang kita rencana turun lagi di lapangan untuk merekam,” jelas Kepala Disdukcapil Buton, Muhammad Amin kepada SultraKini.Com melalui sambungan telepon, Kamis (29/3/2018).

Meski begitu, pihaknya tidak bisa memaksakan kepada masyarakat untuk melakukan perekaman. Pihaknya sebatas menangani pemerataan KTP-el di wilayahnya, serta berinisiatif turun ke lapangan untuk tujuan itu.

“Tapi semuanya tergantung masyarakat, kewajiban kita sudah selesai, jadi jangan disalah artikan bahwa Capil itu tidak memberikan KTP,” ujarnya.

Amin mencontohkan, perekaman yang dilakukan di desa biasanya ditempatkan pada satu titik, misalnya empat desa dipusatkan pada satu desa, atau dua desa ditempatkan di satu titik perekaman.

“Tapi kalau kami juga sudah turun, kemudian mereka tidak mau datang, ya salah sendiri,” ujarnya.

Terkait adanya temuan Panitia Pengawas Pemilu setempat, yaitu adanya 10 ribu lebih pemilih potensial belum memiliki KTP-el, ditanggapi oleh Amin. Menurutnya, 10 ribu lebih warga tersebut belum mendapatkan KTP-el karena belum melakukan perekaman.

“Itu 10 ribu lebih yang belum memiliki KTP elektronik adalah yang belum pernah merekam,” jelasnya.

Namun yang perlu diingat, kata dia, jumlah itu adalah mayoritas pemilih pemula. Tapi, jika dihitung dalam skala presentase dianggap sedikit dari jumlah wajib pilih yang ada saat ini sesuai dengan pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) dari KPUD Buton, yaitu sebanyak 71 ribu lebih.

“Tetapi perlu diingat bahwa 10 ribu itu ada pemilih pemula yang belum merekam, memang banyak itu, tapikan persentasenya kita anggap kecil karena kita kan sekitar 71 ribu sekian, jadi yang memiliki KTP elektronik sekitar 60 ribu lebih,” terangnya.

 

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan