SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Lukman Abunawas menjadi salah satu warga yang disensus pada hari pertama pelaksanaan program sensus ekonomi oleh badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra. Sensus ekonomi ini rencananya akan digelar sejak tanggal 1 hingga 31 mei 2016.
Lukman Abunawas menerima sekitar 5 orang petugas sensus dari BPS Sultra, di rumah jabatannya,Minggu (1/5/2016), sekitar pukul 16.00 WITA. Setelah berbincang sejenak, petugas langsung melakukan pendataan dengan melontarkan sejumlah pertanyaan dan mengisinya di formulir yang dibawa.
Diantara pertanyaan yang dilontarkan tersebut, yakni, dirumah bapak (penghuninya) siapa saja?,\” tanya petugas sensus.
\”Ada istri, anak, banyak sih, pembantu, sopir, pengawal, semua satu rumah,\” jawab Lukman Abunawas ditemui usai sensus, Minggu (1/5/2016).
\”Apakah disini bapak yang sebagai kepala rumah tangga?,\” lanjut pertanyaan petugas sensus, yang dijawab dengan singkat oleh mantan Bupati Konawe ini, \”ya,\” ucapnya.
Atas adanya program Sensus ekonomi ini, Lukman Abunawas menghimbau masyarakat, agar dapat memberikan informasinya yang akurat, misalahnya memiliki usaha-usaha berarti harus menyampaikan yang rill dan jangan hanya setengah-setengah berikan informasinya.
\”Data sensus ekonomi sangat dibutuhkan, karena bisa melihat sejauh mana tingkat ekonomi dan kondisi rill dari tiap warga negara. Apalagi dimulai dari kepala daerah hingga ke pengusaha yang juga harus terdata sensus,\” ujar Lukman Abunawas.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, Kepala BPS Provinsi Sultra, Atqob Mardiyanto mengatakan, untuk dihari pertama, semua petugas BPS turun ke lapangan baik itu kabupaten maupun kota.
\”Untuk hari ini (minggu), sudah dilakukan sensus ekonomi untuk pejabat tingkat provinsi seperti sekda, sedangkan untuk wilayah Kota Kendari adalah Walikota, Wakil Walikota, dan wakil DPRD Kendari. Namun untuk gubernur Sultra belum bisa dilakukan sensus, karena tengah ada kesibukan lain,\” jelasnya
Untuk di Sultra, jumlah petugas pencacah sebanyak 2880 orang, ditambah 300 pegawai BPS yang juga ikut turun ke lapangan. Jika ada masalah dilapangan atau pengusaha yang belum bisa ditemui, maka sudah ada yang antisipasi sebagaimana diatur dalam SOP-nya.
BPS mentargetkan, untuk beberapa wilayah di Sultra yang usahanya tidak terlalu banyak, maka pelaksanaan sensus ini ditarget hanya dua minggu. Sedangkan untuk wilayah perkotaan seperti, Kota Baubau dan Kota Kendari, ditargetkan tiga minggu hingga satu bulan.
\”Semua sudah kami sampaikan kepada tim agar jangan menunda pekerjaan. Selama masih bisa diselesaikan, selesaikan tetapi tentu dengan data yang berkualitas dan data yang dihasilkan tidak boleh salah,\” tegas Atqo Mardiyanto.
Menurut rencana, data awal sensus ekonomi, akan diumumkan langsung oleh Presiden pada pidato kenegaraan, tanggal 17 agustus 2016 mendatang. Sedangkan untuk pengumuman data lengkapnya akan diketahui pada akhir desember 2016 mendatang.
\”Prediksi BPS, untuk usaha yang ada di Sultra sejumlah 170 hingga 200 ribu, mulai dari mikro, kecil, menengah hingga ke yang besar, seperti pedagang kaki lima, tukang bakso hingga pengusaha yang paling besar,\” tutup Atqo.