SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Sulawesi Tenggara, Siti Saleha, menyampaikan mendekati jelang puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2021, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisonal, modern, serta distributor.
“Memantau daripada stabiliasi harga kemudian ketersedian stok, tadi kita liat harga beberapa komoditi seperti cabai sudah mulai turun perliter Rp 35 ribu yang sebelumnya harga naik hingga Rp 60 ribu perliter,” ujar Siti Saleha, saat diwawancara saat memantau harga bersama TPID Sultra, Kamis (8/4/2021).
Kemudian Ia katakan, ada juga beberapa sembako yang alami kenaikan dan ini masih bisa di jangkau masyarakat. Lalu pemantauan kali ini bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara akan dilakukan juga pada ritel modern terkait tiga bahan pokok yaitu gula pasir, minyak goreng, dan daging beku.
Hal ini sebagai upaya pemerintah menstabilkan harga itulah ketentuan dari Permendag Nomor 57 tahun 2017 untuk pengendalian harga, sehingga tidak boleh ada kenaikan harga sesuai dengan harga ekonomi tertinggi (HET) yang telah di tetapkan.
“Ketika ada yang main-main, ada penimbunan, ada kenaikan harga itu akan di tegur dan akan di cabut izinnya. Dan saat ini menjelan Ramadan ketersedian bahan pokok cukup dan kita pantau di gudang Bulog Sultra ada tiga bulan kedepan stok masih aman,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan-Tim Perumusan dan Implementasi Kebijakan dan Keuangan Daerah Bank Indonesia (BI) Sultra, Taufik Ariesta Ardhiawan mengatakan, perkembangan ekonomi masyarakat mulai pulih, sesuai polanya pihaknya menilai ada kenaikan harga tapi masih wajar.
“Dari sisi petaninya dan ketersediaannya bahan pokok masih mencukupi kita harapkan pemulihan ekonomi akan beranjak meningkat dan kita memastikan tidak ada kegiatan yang tidak diinginkan seeperti penimbunan,” ujar Taufiq.
“Yang terpenting ketersediaan bahan pokok mencukupi dan kenaikan harga nya juga yang wajar tidak terlalu signifikan dapat di jangkau masyarakat,” sambungnya.
Ia juga katakan peran BI Sultra menekan inflasi akan bersama sama TPID Sultra dan tetap berkoordinasi dan melakukan pemantauan harga lebih rutin.
“Apabila ada sesuai harga yang bergejolak kita akan segera komunikasikan dan segera lakukan tindakan,” pungkasnya.
Sebagai catatan, harga sembako yang alami kenaikan selain cabe juga terjadi pada daging ayam jumbo ukuran 2,2 kg Rp60 ribu dan harga normal Rp50 ribu, kemudian telur ayam ras ukuran sedang per rak Rp48 ribu dan ukuran besar Rp58 ribu dengan harga normal Rp55 ribu. Dan daging sapi Rp125 ribu perkilo naik Rp5 ribu bersasarkan harga normal Rp120 ribu. (B)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin