Dispora dan Dikbud Sultra Jalin Sinergitas Pemusatan Latihan 40 Pelajar Sebelum ke POPNAS

  • Bagikan
Plt Kepala Dispora Sultra Yusmin (kiri) dan Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Plt Kepala Dispora Sultra Yusmin (kiri) dan Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) jalin sinergitas pemusatan latihan (training center) 40 pelajar hasil penjaringan di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) sebelum diutus untuk berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVI 2021 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) pada Agustus mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispora Sultra Yusmin mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pekan olahraga pelajar daerah (POPDA) tingkat provinsi sebagai cikal bakal untuk mengadapi POPNAS kedepan di Palembang Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

“Tentu hasil POPDA ini sudah kita dapatkan anak-anak kita, pelajar yang kita anggap layak karena setiap nomor yang dipertandingkan di POPDA mereka juara-juaranya. Ini salah satu bentuk seleksi kita, tetapi kita tidak akan diam sampai disitu karena POPNAS diadakan di Agustus,” katanya, Senin (29/3/2021).

Jadi, lanjut Yusmin, sebelum para pelajar ini diberangkatkan menuju POPNAS atau rentan waktu sebelum keberangkatan sampai bulan Agustus, Dispora akan melakukan pemusatan latihan atau training center agar persiapan betul-betul maksimal sebelum bertanding.

“Jadi sebelum keberangkatan ini kan ada rentang waktu begitu lama mulai hari ini sampai ke Agustus, kalau ini kita biarkan tentu ini (pelajar, red) bisa tidak terkontrol. Jadi kita buatkan training centre dan hari ini melakukan kujungan ke Dikbud karena para pelajar masih dibawah naungan Dikbud Sultra,” terangnya.

Dikatakan Yusmin, training centre dilakukan untuk mengahadapi POPNAS. Namun dalam pelaksanaan training ini Dispora masih terkendala dengan anggaran karena anggaran dari pemerintah khususnya di anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tidak ada.

Maka pihaknya akan menggalang bantuan dari orang tua asu agar para mereka tersebut ikut berkontribusi terhadap perkembangannya.

“Karena inikan tidak terlalu banyak, yang akan ikuti ke POPNAS itu kurang lebih 40 orang dari sembilan cabang olaharaga yang akan di pertandingkan,” ucap Mantan Kabid Minerba ESDM Sultra itu.

Disisi lain juga untuk pembiayaan selama training center tersebut Dispora juga sudah menggandeng pihak Bank BPD Sultra untuk ikut berpartisipasi membantu pendanaan. Langkah tersebut diupayakan Dispora agar para atlet tetap fokus untuk latihan dan seluruh kebutuhan biaya menjadi tanggung jawabnya.

“Hari ini juga kita sudah ketemu pihak Bank BPD Sultra, dan BPD Bank Sultra akan menyisikan CSR-nya untuk training centre ini, dan mudah-mudahan bukan yang terakhir, akan masih ada tangan-tangan yang lain bukan hanya Bank Sultra yang ikut serta membantu,” ucapnya.

Adapun cabang olahraga (Cabor) yang akan diikutkan Dispora Sultra apda POPNAS nanti diantaranya, cabang dayung 12 orang, pencat silat 3 orang, atletik 4 orang, sepak takraw 7 orang, kempo 4 orang, karete 2 orang, bulutangkis 2 orang, tinju 2 orang, dan cabang tenis meja 4 orang.

Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra Asrun Lio mengungkapkan, untuk pembinaan para atlet dan prestasi para atlet menjadi kewenangan Dispora. Namun untuk pendidikan para pelajar yang akan mengikuti POPNAS nantinya menjadi tanggungjawab Dikbud Sultra.

“Saya kira ini skema baru yang ditawarkan oleh Dispora, bisa dibilang ini sebuah inovasi baru dari pak Kadis Dispora (Yasmin,red), karena selama ini kan siswa atau olahragawan atau atlet itu sibuk mencari dana kemana-mana untuk membiayai dirinya. Tapi sekarang atlet bagaimana mereka agar tetap fokus latihan, atlet ini tidak lagi memikirkan biaya, orang lain yang pikiran, atlet tidak lagi berpikir bagaimana mendapatkan prestasi tetapi presetasi itu dikejar,” ungkapnya saat ditemui diruang kerja.

Kata Asrun, selama para pelajar ini menjalani pemusatan latihan maka akan diberikan kelonggaran untuk proses belajar melalui skema tambah belajar khusus yang akan diatur oleh pihak sekolah masing-masing.

“Jadi kita berharap para pelajar ini bisa tetap fokus latihan dan pendidikannya juga tetap jalan. Kita juga akan surati kepala sekolah masing-masing agar mereka ini bisa diberikan dispensasi,” tuturnya.

Dia menyebutkan bahwa para pelajar yang akan ke POPNAS ini tersebar dibeberapa sekolah SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Sultra.   Sebelum berangkat ke POPNAS para pelajar ini akan mengikuti pemusatan latihan selama kurang lebih dua bulan lamanya.

“Sekarang kan mereka ini masih menjalani proses belajar di rumah tapi nanti kalau sudah belajar tatap muka langsung di sekolah kita akan berikan kebijakan khusus agar mereka ini bisa tetap berprestasi diluar,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan