SULTRAKINI.COM: KENDARI – Malang benar nasib Siti Nuraeni (38), belum sempat menikmati transferan uang senilai Rp 500 juta dari sang suami, kini ia malah harus berurusan dengan polisi. Usut punya usut, uang yang ditranferkan dari suaminnya yang tinggal di Merauke itu, ternyata adalah hasil pencurian.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, uang yang ditransferkan itu adalah bagian dari hasil tindak pencurian terhadap nasabah bank yang dilakukan oleh suaminya, Fiki Andrian, di Merauke.
Tidak tangung-tanggung, dalam aksinya ini, Fiki berhasil menggondol uang milik korbannya sebesar Rp 1,3 miliar. Kasus pencurian ini sendiri dilaporkan ke Polres Merauke tertanggal 16 November 2016.
“Setelah kami dapat informasi dari personel Polres Merauke terkait tindak pidana pencurian terhadap nasabah bank disana, kami melakukan pengejaran terhadap istri tersangka karena dia tahu suaminya ditangkap disana,” ungkap Kapolsek KP3 Kendari, Ipda Rahmat Zamzam, Jumat (25/11/2016).
Setelah dilakukan penyamaran, Siti Nuraeni akhirnya ditangkap Kamis (24/11/2016) sekitar pukul 16.15 Wita di kediamannya yang terletak Jalan Bunga Kolopua, Kemaraya, Kota Kendari. Dari tangannya diamankan barang bukti uang tunai senilai Rp. 331 juta, beberapa buku tabungan serta perhiasan emas.
Diketahui, dari Rp 500 juta hasil kejahatan yang ditransferkan suaminya itu, sebagian telah digunakan Siti untuk membeli rumah, membayar tebusan emas yang digadaikan di pegadaian serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun anehnya, Siti mengaku tidak mengetahui apa pekerjaan suaminya di Merauke. “Saya takut tanya tanya, nanti saya dimarahi,” kata Siti Nuraeni saat diperiksa di Unit Reskrim Polsek KP3 Kendari.
“Dia sebagai penadah disini, suaminya sudah ditangkap di Merauke, saat ini kami menunggu personel Polres Merauke yang akan datang untuk menjemputnya, terkait penanganan dan penyelesaian kasus ini kami serahkan sepenuhnya ke Polres Merauke,” pungkas Ipda Rahmat yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Tinanggea.
Reporter : Rian Adriansyah
