SULTRAKINI.COM: MUNA – Dituduh bukan sebagai Juru Bicara (Jubir) pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna Rusman Emba-Bahrun Labuta oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Muna hingga harus ditangkap, Muhammad Ryfains Tuani ancam bakal polisikan La Ode Febry Rifai.
Pasalnya, kata Ryfains, pernyataan ketua DPC PDIP Kabupaten Muna La Ode Febry Rifai disalah satu media daring merupakan padangan yang salah. Hingga dirinya harus ditangkap merupakan sikap yang keliru.
Muhammad Ryfains Tuani mengaku dirinya diangkat sebagai Jubir pemenangan pasangan Terbaik (Rusman-Bahrun) sejak ditetapkan pada 25 September 2020 lalu dan itu tertuang dalam surat keputusan (SK).
“La Ode Freby Rifai tidak tau garansi Jubir kalau tidak ada SK. SK saya ada sejak September 2020. Coba tanyakan langsung ke calonnya, kapasitas Eby (sapaan akrab La Ode Febry Rifai) itu bukan sebagai ketua tim dan calon. Jadi memang ketua DPD PDIP Provinsi harus mengawal khusus Freby ini untuk memastikan apakah benar bekerja untuk pasangan Terbaik atau tidak,” kata Ryfains, Selasa (3/11/2020).
Dia melanjutkan, bila ingin memenangkan kader PDIP di Muna atau usungan partai, maka pimpinan DPD PDIP Sultra harus tegas kepada ketua DPC Muna.
“Saya kira memang kita ingin menang, jadi ketua DPD PDIP Propinsi silahkan tegas kepada Ketua DPC Muna karena PAC tidak berkerja sunggu-sunggun memenangkan pasangan Terbaik,” tegasnya.
(Baca juga: Ketua DPC PDIP Muna dan Ahmad Lamani Diminta Dipecat, Betulkah Tidak Dukung Rusman-Bahrun?)
Atas pernyataan dan tuduhan tidak berdasar itu, Ryfains ancam Ketua DPC PDIP Muna La Ode Freby Rifai bakal berurusan dengan polisi karena pencemaran nama baik.
“Saya juga akan laporkan saudara Eby karena pencemaran nama baik,” akunya. (C)
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin
