DLH Wakatobi: Sampah Anorganik Bukan Pupuk, Bisa Bahayakan Kesehatan

  • Bagikan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kebersihan Wakatobi, Jaemuna. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kebersihan Wakatobi, Jaemuna menghimbau masyarakat tidak menaburkan sampah anorganik di lokasi perkebunan. Selain sampah anorganik bukan pupuk, juga bisa mendatangkan penyakit.

“Saya himbau agar masyarakat tidak tebarkan sampah plastik pada tanaman, seperti sayur-sayuran dan tumbuhan lainnya, karena bila sari atau bahan kimia sampah diseret oleh tumbuhan lalu dikonsumsi oleh masyarakat, nantinya berakibat fatal untuk kesehatan kita,” kata Jaemuna, Rabu (4/4/2018).

Jenis sampah yang baik bagi tanaman, lanjutnya, berasal dari sampah organik, misalnya daun-daunan. Apalagi Wakatobi merupakan daerah pariwisata dimana kebersihan merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan warga setempat.

Pantauan SultraKini.Com, sejumlah petani Desa Numana dan Desa Padakuru di Kecamatan Wangi-wangi Selatan menggunakan sampah anorganik sebagai pupuk tanaman mereka. Sampah itu nampak berhamburan di kawasan perkebunan warga.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan