Dokter Sarankan Kurangi Konsumsi Makanan Manis atau Asin Saat Sahur, Mengapa?

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM: Sahur adalah ‘modal energi’ kita untuk menjalankan ibadah puasa seharian. Karena itu, mengkonsumsi makanan yang tepat akan membuat ibadah puasa tidak terasa berat.

”Saat sahur, disarankan tetap menerapkan porsi piring makanku dengan menu bergizi seimbang, seperti kita makan siang di hari biasanya,” kata dr. Eni ditemui usai kegiatan pembukaan Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2018).

Dikatakan oleh dr. Eni untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis atau asin saat sahur.

”Sebaiknya kurangi makan makanan yang terlalu manis atau asin. Gula dan garam itu sifatnya menarik cairan tubuh, sehingga kita akan lebih sering buang air kecil. Kalau banyak kencing, kita akan cepat haus,” terangnya.

Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang (kekurangan cairan). Maka dari itu, saat sahur, disarankan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan.

”Minum yang banyak, jangan malas takut sering ke kamar mandi. Justru kita sangat disarankan saat sahur itu harus minum yang banyak. Kalau indikator saya, lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil, menandakan kadar air saya masih cukup,” imbuhnya.

Selain itu, kurangi konsumsi makanan asin saat sahur. Hal ini dikarenakan bahwa makanan yang kadar garamnya tinggi juga akan mempercepat keluarnya cairan tubuh.

”Seperti halnya gula, kandungan garam tinggi juga bisa menarik cairan banyak sekali, sehingga sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam tadi, lalu berisiko menjadi dehidrasi. Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus,” tandasnya.

Untuk itu, memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur akan membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa.

 

 

Sumber: Depkes.go.id

  • Bagikan