DPC INSA Kendari Dikukuhkan, Polemik Harga Tiket Kapal Masuk Jadi Program Kerja

  • Bagikan
Pelantikan dan pengukuhan DPC INSA Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pelantikan dan pengukuhan DPC INSA Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Kendari periode 2021-2025 resmi dikukuhkan oleh Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP INSA Kapten Zaenal Arifin Hasibuan di salah satu hotel di Kendari pada Sabtu, 19 Februari 2022.

Pelantikan ini juga turut dihadiri sejumlah Forkopimda Kota Kendari, diantaranya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, H Subhan, dan Dandim 1417/Kendari.

Usai dikukuhkan, Ketua DPC INSA Kota Kendari, H Muh Sapril MS, memastikan segera melakukan rapat kerja guna membahas sejumlah permasalahan dan menata pelayaran sesuai arahahan KSOP Kendari dalam keselamatan kapal serta yang sering jadi polemik harga tiket penumpang yang terjadi dalam bisnis pelayaran.

“Kita akan bicarakan program kerja, menata dunia pelayaran di Sultra sehingga betul-betul sesuai arahan KSOP keselamatan kapal serta yang sering jadi polemik harga tiket penumpang sering terjadi pada pelayaran baru,” ujarnya.

Mengatasi permasalahan seperti itu, lanjut H Sapril, pihaknya bakal bertemu sejumlah Stakeholder terkait untuk duduk bersama mencari solusi dunia pelayaran di Kota Kendari, terutama harga tiket kapal yang bervariasi ditengah-tengah masyarakat.

“Setelah ini kita akan coffe morning bersama teman-teman pelayaran mencari solusi seperti apa yang harus kita lakukan sehingga kompetisi tidak sehat itu bisa diminimalisir,” terang H Sapril.

Menurutnya, penerapan harga tiket dalam pelayaran sudah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub). Namun ketika ada pelayaran baru yang bisa menawarkan pelayanan maksimum, servis pelayanan berbeda, sah-sah saja selama itu disepakati, tergantung konsumen memilih yang mana.

“Kalau soal harga itu tergantung pada konsumen mau memilih pelayaran yang mana sesuai kenyamanannya, tetapi tetap mengacu pada Pergub, selama itu memberikan servis yang baik semua tergantung konsumen,” ucapnya.

Ditempat sama, Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan berharap kehadiran INSA di Kota Lulo menjadi wadah yang bisa menyatukan semua kepentingan, terutama di dunia pelayaran.

“Potensi Sultra ini menjadi suatu hal yang harus kita sambut, bukan saja sebagai penonton tetapi menjadi pelaku pelayaran yang bisa memberikan kesejahteran dan bisa menjadi solusi bagaimana menjadi tumbuh besar,” ungkap Subhan.

Menurut politisi PKS ini, kehadiran INSA memberikan dampak positif terhadap kemajuan daerah, terutama geliat invetasi yang bakal berdampak pada PAD Kota Kendari.

“Kehadiran INSA memberikan dampak siginifkan. Saya rasa ini akan memunculkan iklim investasi yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan perputaran keuangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP INSA, Kapten Zaenal Arifin Hasibuan, berharap DPC INSA Kendari segera berbuat mengigat kegiatan maritim di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara meningkat dengan adanya industri nikel yang membutuhkan asupan batu bara. Artinya, angkutan perairan menjadi penting untuk kelancaran investasi di Bumi Anoa.

“Semua itu membutuhkan kapal dan kapal itu domainnya INSA. Makanya hadirnya INSA diharapkan menjadi pionir pemersatu kegiatan kemaritiman di Sultra. Sesuai amanah AD/ART bahwa INSA harus bisa menjadi pemicu majunya angkutan perairan di setiap daerah,” ungkapnya kepada sejumlah awak media saat dimintai keterangan.

Kapten Zaenal menambahkan, kehadiran INSA di Kota Kendari tidak hanya sekedar menjalankan bisnis yang sudah ada, melainkan bagaimana memicu terbentuknya usaha-usaha lainnya, terutama terkait  perusahaan pelayaran.

“Kalau ada perusahaan pelayanan tentu ada tempat perbaikan kapal, spare park kapal, kebutuhan makanan, banyak sekali. Jadi harapannya juga INSA turut aktif menjadi pionir bagaimana Kendari ini tidak sekedar komoditas tetapi memiliki alat transportasi yang tangguh. Jadi pelan-pelan merambah ke sektor lainnya. Semua dipicu komoditas andalan, lalu muncullah kapal,” cetusnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan