DPRD Wakatobi Sesalkan Penghapusan Program Bank Darah dan Pengisian Oksigen oleh Pemda

  • Bagikan
Gambar, Saat Rapat Pembahasan RAPBD-Perubahan 2024 berlangsung (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi menyayangkan keputusan Pemerintah Daerah yang menghapus sejumlah program penting untuk peningkatan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wakatobi. Program yang dihapus secara sepihak tersebut mencakup pengadaan mesin pengisian tabung oksigen dan bank darah, yang sebelumnya telah disepakati bersama.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wakatobi, La Ode Nasrullah, mengungkapkan bahwa usulan pengadaan mesin pengisian oksigen dan bank darah telah diajukan sejak tahun 2020. Namun, meskipun diusulkan berulang kali, program ini selalu dihilangkan oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2020, anggaran untuk program tersebut direfocusing akibat pandemi COVID-19.

“Sejak saya berada di DPRD, program ini selalu diusulkan. Namun, pada tahun 2020 terjadi refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19,” jelas La Ode Nasrullah saat rapat paripurna pembahasan RAPBD Perubahan 2024, Jumat (28/9/2024).

Pada tahun 2021 dan 2022, DPRD kembali mengusulkan pengadaan mesin pengisian oksigen dan bank darah, bahkan telah disetujui dalam RAPBD. Namun, program tersebut kembali diubah oleh pemerintah daerah tanpa sepengetahuan DPRD.

“Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami memastikan pada 2023 untuk mencatat dan merekam keputusan ini. Bahkan, kesepakatan bersama telah dibuat untuk merealisasikan program tersebut. Namun, saat dokumen APBD 2023 diterbitkan, program tersebut kembali tidak tercantum,” tambahnya.

La Ode Nasrullah berharap anggaran daerah masih memungkinkan untuk merealisasikan dua program penting ini melalui APBD Perubahan 2024. Ia menekankan bahwa ketiadaan program ini menjadi salah satu alasan mengapa APBD Perubahan tahun 2022 dan 2023 tidak mencapai kesepakatan. “Saya berharap Plt Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, yang baru menjabat saat pembahasan RAPBD Perubahan 2024 ini, dapat berkomitmen untuk tidak mengubah kesepakatan yang telah disetujui bersama DPRD.”

Masalah kekurangan oksigen dan darah di RSUD Wakatobi, menurut Nasrullah, kerap dikeluhkan oleh masyarakat. “Hampir setiap hari ada pesan masuk di grup-grup yang menyebutkan bahwa ada pasien membutuhkan donor darah untuk keperluan operasi,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Plt Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, langsung menginstruksikan instansi terkait untuk memperhatikan usulan DPRD, terutama yang berkaitan dengan pelayanan di RSUD Wakatobi.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan