Dr Muni Ika: Kampung Literasi Rumah Baca Buton Bisa Jadi Destinasi Wisata

  • Bagikan
Tim pakar Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Kemendikbud RI, Dr Muni Ika(Kanan), Ipda Al Muhalid (Tengah), dan erda Sutardi.(Foto: Dok SULTRAKINI.COM)
Tim pakar Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Kemendikbud RI, Dr Muni Ika(Kanan), Ipda Al Muhalid (Tengah), dan erda Sutardi.(Foto: Dok SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: Tim pakar Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Kemendikbud RI, Dr Muni Ika, mengunjungi rumah baca Bajo Bahari di Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Rumah baca Bajo Bahari berdiri di atas laut, sebagaimana ciri khas masyarakat Bajo hidup dan beraktivitas di atas laut.

Rumah Baca Bajo Bahari ini digagas oleh Ipda Al Muhalid (Perwira Polisi yang sebelumnya adalah Brigadir Polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas) dan Serda Sutardi (Babinsa TNI). Keduanya bertugas di Desa Bajo Bahari.Bermula atas keprihatinan mereka Al Muhalid dan Sutardi karena angka buta huruf yang sangat tinggi di desa ini.

Maklum, masyarakat suku Bajo Bahari masih mengutamakan melaut (tangkap ikan) daripada menempuh pendidikan dengan bersekolah atau kegiatan pendidikan non formal. Atas kegigihan dari Al Muhalid dan Sutardi, dengan mendirikan rumah baca, maka tingkat angka buta huruf di daerah ini semakin berkurang.

Berkah prestasi itu pada Mei 2017 kedua dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk bersilarurahim dengan pegiat literasi se-Indonesia. Keduanya tak menyangkah kalau dipanggil oleh presiden dengan ditelpon langsung dari pihak istana.

“Saya tidak sangka kami berdua dipanggil Jokowi, karena rasanya tidak mungkin orang seperti kami yang bertugas di desa pinggiran seperti ini bisa dipanggil Jokowi. Betul-betul saya bangga,” kata Ipda Al Muhalid dan Serda Sutardi.
Al Muhalid memperoleh tiket khusus dari Kapolri untuk Pendidikan Perwira Polisi yang saat ini sedang dijalaninya. Sedangkan Sutardi tiket juga memperoleh tiket Pendidikan Bintara TNI yang sudah dijalaninya di Makassar.

Al Muhalid bercerita awal ditugaskan di desa ini serasa mau menangis, karena sebelumnya tugas di perkotaan (Polda Sultra) tiba-tiba dipindahtugaskan di Desa Bajo Bahari. Dibandingkan dengan kehidupan di kota hampir berbalik 360 derajat.

“Hampir saya menangis pertama saya datang bertugas di tempat ini,” begitu ujarnya menirukan kesal batinnya saat itu. “Tapi alhamdulillah berkat sabar dan gigihnya, maka segudang prestasi dan penghargaan ia dapatkan”.
Bisa ikut pendidikan perwira, diundang metro tv (acara kick andy), penghargaan dari perpusatakaan nasional dan paling tidak dilupakan adalah diundang Presiden Jokowi dan terpenting juga adalah aktivitas masyarakat Bajo Bahari Buton yang tidak hanya pergi melaut tapi sudah gemar membaca khususnya di Rumah Baca Bajo Bahari.

Setelah mengunjungi rumah baca tersebut, Dr Muni Ika berharap agar kampung literasi Desa Bajo Bahari bukan hanya sekedar ada rumah baca, namun oleh Pemda Buton kerjasama Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata dijadikan sebagai Destinasi Wisata karena ada alam laut yang indah dan sekaligus sebagai kampung literasi.

“Saya membayangkan akan banyak masyarakat turis lokal dan mancanegara yang akan berkunjung ke Desa Bajo Bahari ini. Semoga saja impian itu dapat terwujud,” kata Muni.

Muni pun menyampaikan terimakasihnya kepada Ipda Al Muhalid dan Serda Sutardi atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menggagas dan mendirikan Rumah Baca Bajo Bahari.

 

Laporan: Habiruddin

  • Bagikan