Dua Kekurangan Pelaku UKM Kendari Perlu Perhatian Pemkot

  • Bagikan
Kepala Bidang UKM Kota Kendari, Edi, Rabu (19/9/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Bidang UKM Kota Kendari, Edi, Rabu (19/9/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari sepertinya harus bekerja keras membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam meningkatkan nilai jual produk. Utamanya, dari segi kemasan dan pemasaran.

Menurut Kepala Bidang UKM Kota Kendari, Edi, 50 persen produk UKM di ‘Kota Lulo’ ini adalah kuliner. Secara umum, telah ada 12.446 unit usaha jasa mikro, kecil, dan menengah sepanjang 2017 dan meningkat menjadi 14.085 di 2018. Peningkatan tersebut rupanya masih terkendala di dua persoalan tersebut untuk menembus pasar nasional.

“Kendala yang dihadapi UKM kita bentuk pemasaran dan kemasan produk yang tidak tahan lama,” ujar Edi, Rabu (19/8/2018).

Kondisi ini menjadi-jadi dengan masuknya Indomaret. Pengaruh yang dihasilkan salah satunya mengurangi pendapatan pelaku UKM Kendari. Sejumlah masyarakat lebih memilih kemasan luar dibanding lokal dengan kemasannya yang bagus dan tahan lama.

“Masuk Indomaret, masyarakat sudah tidak lagi membeli kemasan lokal banyak yang memilih kemasan luar yang lebih bagus dan tahan lama,” terangnya.

Sisi inilah, kata Edi, perlu perhatian Pemkot melalui sosialisasi atau pembinaan pelaku usaha dalam meningkatkan nilai jual produk UKM lokal.

Laporan: Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan