Dua Mahasiswa UHO Babak Belur Dilarikan ke RSUD Bahteramas

  • Bagikan
Mahasiswa UHO saat dibawa ke RSUD Bahteramas, Selasa (21/10/2019). (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM).
Mahasiswa UHO saat dibawa ke RSUD Bahteramas, Selasa (21/10/2019). (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dua Mahasiswa Teknik UHO babak belur diduga dikeroyok polisi saat melakukan unjuk rasa di Mapolda Sultra, Selasa (22/10/2019). Kedua mahasiswa tersebut, yakni Adriansyah ( Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2016) dan Aldi (Mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2014). Mereka menjalani perawatan di RSUD Bahteramas Kendari.

Adriansyah mengalami pusing, memar pada pinggang, tangan keram susah digerakan, muka penuh luka lebam, dan hidung sempat pendarahan.

Mahasiswa UHO saat dibawa ke RSUD Bahteramas, Selasa (21/10/2019). (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM).
Mahasiswa UHO saat dibawa ke RSUD Bahteramas, Selasa (21/10/2019). (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM).

Adriyansyah mengatakan saat aksi tersebut mulai ricuh, dirinya tiba-tiba ditarik oleh orang bertubuh besar lalu membawanya ke rumunan polisi.

“Ada orang tinggi besar pake baju abu-abu yang saya duga adalah intel, menarik saya ke ke rumunan polisi. Di situ saya diinjak, dipukul. Setelah itu saya diamankan di pos polisi, disitu saya masih dipukul dua kali,” jelasnya saat ditemui di RSUD Bahteramas Kendari, Selasa (22/10/2019).

Hal serupa juga dialami Aldi. Ia mengalami memar di wajah, kaki kiri tidak bisa digerakan, pusing, pendengaran kanan terganggu akibat hantaman di bagian kiri kepala.

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Aldi, saat menjalani perawatan di RSUD Bahteramas Kendari, Selasa (21/10/2019). (La Ode Risman Hermawan/SULTRAKINI.COM).
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Aldi, saat menjalani perawatan di RSUD Bahteramas Kendari, Selasa (21/10/2019). (La Ode Risman Hermawan/SULTRAKINI.COM).

“Saya ditarik lalu diborongi, saya tidak bisa ingat ciri-ciri polisi yang menarik saya,” ucap Aldi.

Untuk diketahui massa aksi dalam demo tersebut, yakni Forum Mahasiswa Sultra Bersatu. Mereka menuntut pengusutan pelaku penembakan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) saat aksi di Kantor DPRD Sultra pada 26 September 2019. Saat itu dua mahasiswa UHO, yakni Randi dan Yusuf meninggal dunia karena luka tembak.

Laporan: Ade Putri dan La Ode Risman Hermawan
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan