Dua Partai Pengusung KSK-GTS Cenderung Tak Solid

  • Bagikan
Ketua DPD Nasdem Konawe, Rasing dan Ketua DPC Gerindra Konawe, Wahyu Ade Pratama. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara (KSK-GTS) maju di Pilkada Konawe dengan mengoleksi kursi partai terbanyak dari kandidat lainnya, yakni 13 kursi.

Estimasinya, yakni PAN 7 kursi, Nasdem 2 kursi, dan Gerindra yang bergabung di momen terakhir 3 kursi.

Namun, dengan koleksi kursi terbanyak itu bukan berarti tidak ada masalah. Dua partai pengusung KSK-GTS ternyata cenderung tidak solid di internal partainya masing-masing. Dua partai itu adalah Nasdem dan Gerindra.

Pada tanggal 30 November 2017 lalu, sejumlah pengurus partai Nasdem di Konawe menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPD Nasdem Konawe. Pengurus itu tergabung dari sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt).

Demo tersebut dipicu akibat mosi tidak percaya pengurus kepada Ketua DPD Nasdem Konawe, Rasing. Ketika itu Rasing dianggap telah melakukan ‘tiga dosa.’

Rasing disebut melakukan laporan pertanggungjawaban fiktif dana pembinaan partai. Ia juga dituduh melakukan perombakan pengurus DPD dan DPC partai dengan tidak prosedural. Terakhir, Rasing tidak menyerahkan SK, termasuk stempel partai ke pengurus mulai dari DPD, DPC hingga DPRt.

Terkait hal tersebut, Rasing telah memberikan penjelasan. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi apakah masalah internal Nasdem itu telah terselesaikan atau masih berlangsung.

Selanjutnya, Partai Gerindra. Beberapa Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerindra di Konawe mengancam bakal mengundurkan diri.

Polemik itu disebabkan karena tidak adanya komunikasi intens yang terjadi ditubuh partai antar pimpinan dan bawahannya. Wahyu Ade Pratama, selaku nahkoda bersikap abai terhadap bawahannya. Bahkan setelah Gerindra menyatakan dukungannya kepada KSK-GTS di Pilkada Konawe.

“Sejak saat itu (saat Gerindra mendeklarasikan diri dukung KSK-GTS) sudah tidak ada komunikasi lagi (beberapa pengurus PAC),” kata Ketua PAC Gerindra Kecamatan Wonggeduku, Fikri Kamaru dalam sebuah konfrensi pers, Selasa (23/1/2018).

Menurut Fikri, setidaknya ada empat PAC yang mengancam bakal mundur dari kepengurusan Gerindra Konawe. Keempatnya, yakni PAC Gerindra Kecamatan Wonggeduku, Lambuya, Abukin dan Kecamatan Anggotoa.

(Baca: Dukung KSK-GTS di Pilkada Konawe, PAC Gerindra Ancam Bakal Keluar)

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan