Dua Pelaku Kedapatan Pungli di Dikbud Muna

  • Bagikan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, La Ege. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : MUNA – Dua Pegawai Negeri Sipil (PNS), pelaku praktek Pungutan Liar atau pungli dalam pengurusan SK Honorer di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Muna terungkap.

Dalam berita acara bertanggal 29 Maret 2017, keduanya diperiksa oleh Kepala Dikbud Muna, La Ege. Diketahui pelaku merupakan staf di Bidang Pembinaan SD, bernisial AL (Laki-laki) dan SL (Perempuan) yang juga seorang staf di Bidang Sekretariat. Pemeriksaan juga menghadirkan Korban. Dari temuan dus berisikan sejumlah uang yang diduga hasil pungli, keduanya langsung ditetapkan sebagai pelaku atas tindakan tersebut.

Keterangan Korban DN, pelaku meminta bayaran sebesar Rp 100 ribu untuk setiap tanda tangan dan stempel dalam pengurusan perbaikan ijazah SD yang hilang.

“Kalau ada uangmu bayar, tapi kalau tidak ada uangmu tidak usah bayar. Begitu kata DN (Korban) dan pelaku membenarkan itu,” terang La Ege ditemui di ruang kerjanya, Jumat (31/03/2017).

Menurutnya, meski pelaku tidak sempat mengambil uang tersebut pelaku tetap terindikasi melakukan pungli. Sedangakan uang yang ditemukan di dalam dus, diakui hasil pungli oleh pelaku bernisial SL (Perempuan) yang juga seorang staf di Bidang Sekretariat.

“Kalau SL (Pelaku) saya sendiri yang menemukannya. SL juga sudah akui dan berjanji tidak akan ulangi perbuatannya,” jelas La Ege.

Berdasarkan PP nomor 53 tahun 2010 tentang kedisiplinan PNS, kedua pelaku terjerat sanksi sedang, yang tidak sampai kepada penurunan pangkat bahkan pemecatan secara tidak terhormat.

Pertimbangan itu diambil secara manusiawi hingga pelaku, dijerat dengan dipindahtugaskan ke tempat lain dalam lingkup Dikbud Muna. “Saya rampungkan dulu keterangan pelapor dan terlapor. Setelahnya saya akan buatkan sanksinya. Pelaku kena sanksi sedang. Kalau penurunan pangkat kita harus manusiawi dengan keluarganya. Tapi saya akan pindahkan ke tempat lain, di sekolah kah atau dimana,” ucapnya.

Hasil temuan uang di dalam dus, rencananya akan disumbangkan ke Masjid pasca permasalahan itu dituntaskan apabila tidak dikembalikan ke para korban.

“Senin depan sepulang dari luar kota saya akan kabari. Uangnya sudah di amankan, tapi saya belum hitung berapa banyak begitu juga dengan berapa korbannya,” tutupnya.

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan