SULTRAKINI.COM: Program Tular Nalar kembali hadir dengan edisi ketiganya, yang dikenal sebagai Program Tular Nalar 3.0. Dalam rangkaian program ini, Akademi Digital Lansia (ADL) menjadi sorotan utama. ADL yang digagas oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kendari, telah berhasil memberikan pelatihan digital kepada 400 lansia sejak tahun 2022.
Tahun ini, tema yang diusung adalah “Lansia BERBUDI: Bersama Bugar Digital,” dengan fokus pada edukasi digital bagi para lansia.
Marsia Sumule Gengong, Koordinator Wilayah Mafindo Kendari, menjelaskan bahwa Mafindo Kendari telah dipercaya menyelenggarakan ADL sejak tahun 2022. Tahun ini, program menyasar dua komunitas Katolik, yakni Jemaat Gereja Katolik Paroki Santo Clemens dan Komunitas Umat Katolik Siarah (KUKS).
Pelatihan pertama diadakan pada 3 Agustus 2024 di Gereja St. Clemens dengan 45 peserta lansia dan pra-lansia. Sedangkan pelatihan kedua diselenggarakan pada 18 Agustus 2024 di Restoran Fajar, dihadiri oleh 55 peserta dari KUKS.
Program ADL bertujuan meningkatkan literasi digital bagi lansia agar tidak mudah menjadi korban penipuan online, memahami pentingnya partisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), serta mengenali dan menghindari hoaks dan disinformasi di media sosial.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajarkan cara menggunakan cek Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara online serta memanfaatkan chatbot KALIMASADA, aplikasi yang dirancang untuk memverifikasi kebenaran informasi.
Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Diskusi yang diadakan diwarnai oleh berbagai pengalaman pribadi, termasuk cerita tentang penipuan online yang pernah dialami.
Ibu Bertha Suherlin, Ketua KUKS, mengungkapkan harapannya agar komunitasnya terus dilibatkan dalam kegiatan literasi digital yang diadakan oleh Mafindo di masa mendatang. Acara ini ditutup dengan pembagian cenderamata dan doorprize, serta sesi foto bersama.
Pelatihan ini dipandu oleh tim fasilitator Mafindo yang terdiri dari para relawan, di antaranya Jumrana, Deprianus Sarlis, Fera Try Susilawati, Moch. Ricky Ramadhan Rasyid, Waode Nila Farlin, Chofifah Destriana, Wahyudin Saputra, Cecep Ibrahim, M Djufri Rachim, dan Marsia Sumule Gengong.
Laporan: Frirac