SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara, Suharman Tabrani, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan II 2019 diprakirakan berada pada kisaran 6,9 persen sampai 7,3 persen (yoy).
“Pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami peningkatan jika dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang diprakirakan tumbuh sebesar 6,1 persen sampai 6,5 persen (yoy),” Suharman Tabrani dalam realisnya, Kamis (14/3/2019).
Dari sisi penawaran, kata Suharman, akselerasi kinerja pada periode tersebut diperkirakan berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha konstruksi dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran.
“Dengan memperhitungkan hal tersebut, maka pada tahun 2019 perekonomian Sultra diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan pada kisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen (yoy),” ujar Suharman.
Akselerasi tersebut didukung oleh pertumbuhan yang terjadi pada lapangan usaha nonpertambangan meskipun tertahan oleh lapangan usaha pertambangan.
Di sisi lain, tekanan inflasi Sultra pada 2019 mendatang diperkirakan berada pada sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3,5 persen ± 1 persen.
“2019 inflasi Sultra diperkirakan sekitar 2,8 persen sampai 3,2 persen (yoy), cenderung stabil dibandingkan dengan perkiraan inflasi selama tahun 2018 yang berada pada kisaran 2,8 persen sampai 3,2 persen (yoy),” jelasnya.
“Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendorong peningkatan produksi perikanan dan sayur-sayuran yang selama ini menjadi penyebab utama inflasi di Sulawesi Tenggara dapat menjadi faktor yang mendorong stabilnya capaian inflasi di Sultra,” tutupnya.
Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng