Ekspor jadi Pemicu Ekonomi Sultra Sepanjang Tahun 2021, Namun Ditekan PPKM

  • Bagikan
Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indoesia (KPwBI) Provinsi Sulwesi Tenggara (Sultra) melaporkan komponen utama yang mendorong keberhasilan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19 pada triwulan II-2021 yaitu meningkatnya kinerja ekspor nikel Sultra ke Thiongkok. 

Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, mengatakan dari sisi sektoral seluruh lapangan usaha utama, khususnya lapangan usaha industri pengolahan terus meningkat. Hal ini didorong oleh peningkatan produksi industri pengolahan nikel seiring dengan meningkatnya permintaan mitra dagang Sultra di Tiongkok, sehingga kinerja ekspor pertambangan dapat menyumbang PDRB sebesar 55 persen.

“Ekspor di Sultra didominasi produk tambang yaitu nikel, sehingga ketika ekonomi Thiongkok tumbuh begitu cepat lalu kemudian permintaan produk tambang seperti nikel meningkat, dan ini yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sultra juga ikut meningkat secara drastis,” ungkap Bimo Epyanto, Jumat (27 Agustus 2021).

Kemudian dari sisi domestik pertumbuhan ekonomi Sultra juga di dorong dengan adanya relaksasi yang dilakukan pemangku kepentingan mulai dari pelonggaran aktifitas masyarakat sehingga beberapa kegiatan domestik itu mengalami peningkatan.

“Pertumbuhan ekonomi juga terjadi perbaikan dari sisi lapangan usaha perdagangan, seiring peningkatan aktivitas masyarakat yang disertai perbaikan daya beli masyarakat di tengah terjaganya persepsi positif masyarakat dan HBKN Ramadhan dan Idul Fitri,” ujar Bimo.

Kedepan, Bank Indoesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sultra 2021 akan lebih tinggi di banding tahun 2020, sejalan dengan meningkatnya perkiraan ekonomi secara nasional sebesar 3,5 persen sampai 4,3 persen.

Adapun pertimbangan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Sultra 2021 yakni;

1. Perekonomian diperkirakan akan mengalami pemulihan seiring dengan meningkatnya aktivitas daya beli dan ekspektasi masyarakat sejalan dengan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.

2. Investasi diperkirakan akan berlanjut terutama pembangunan smelter dan pabrik aspal oleh swasta serta berjalannya proyek pemerintah.

3. Beroperasinya secara optimal industri pengolahan nikel dapat mendorong peningkatan kinerja industri pengolahan.  

4. Pemulihan ekinomi global berpotensi mendorong permintaan dunia dan berdampak pada ekspor Sultra.

5. Faktor base effect juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara tahunan mengingat kontraksi yang terjadi pada tahun 2020 dampak pandemi Covid-19.

Namun ada juga beberapa faktor yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi Sultra, dintaranya pemulihan konsumsi awal masih terbatas dan penyebaran Covid-19 varian baru menyebabkan PPKM skala mikro yang ditetapkan pada sejumlah daerah.

“Disisi lain juga, saat ini cuaca buruk dengan curah hujan yang diperkirakan lebih basah pada tahun 2021 dapat mengganggu produksi sektor pertanian,” tambah Bimo Epyanto. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan