Ekspor Sultra Turun Lagi

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Potongan video rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara pada Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 32,36 persen dibanding Januari 2021, yaitu US$206,85 juta menjadi US$139,93 juta. Sedangkan volumenya tercatat naik 71,10 persen dibanding Januari 2021 dari 135,38 ribu ton menjadi 231,63 ribu ton.

Penurunan ekspor juga terjadi pada Januari 2021, nilai ekspor Sultra pada bulan itu sebesar U$S206,85 juta, turun 13,08 persen jika dibandingkan Desember 2020 dan naik 22,76 persen jika dibandingkan Januari 2020 yang tercatat US$168,5 juta.

Ekspor Sultra dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada Februari 2021 mengalami penurunan 29,40 persen dibanding Januari 2021, yaitu dari US$188,69 juta menjadi US$133,21 juta. Sedangkan volumenya naik 64,94 persen dari 128,78 ribu ton pada Januari 2021 menjadi 212,42 ribu ton pada Februari 2021.

Secara kumulatif ekspor Sultra Januari-Februari 2021 tercatat US$346,78 juta atau naik 28,84 persen dibanding periode yang sama pada 2020. Sementara volume ekspor kumulatif Januari-Februari 2021 mengalami kenaikkan 73,68 persen dibanding Januari-Februari 2020, yaitu dari 211,31 ribu ton menjadi 367,01 ribu ton.

Kepala Badan Pusat Statistik Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan ekspor Sultra pada Februari 2021 didominasi oleh komoditas besi dan bajadengan nilai US$138,21 juta; selanjutnya komoditas buah-buahan US$1,26 juta; dan komoditas ikan dan udang US$0,39 juta.

“Terjadi penurunan terbesar ekspor Sultra Februari 2021 dibanding Januari 2021 terjadi pada komoditi besi dan baja senilai US$65,48 juta atau turun 32,15 persen,” jelasnya, Kamis (1/4/2021).

Secara kumulatif Januari-Februari 2021, negara tujuan ekspor utama Sultra, yaitu Tiongkok, India, Belanda, Amerika Serikat, dan Vietnam masing-masing dengan nilai US$133,25 juta, US$3,41 juta, US$2,16 juta, US$0,30 juta, dan US$0,37 juta.

Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,75 persen dari total ekspor Sultra pada periode Januari-Februari 2021.

“Turunnya ekspor Sultra pada Februari 2021 dibanding Januari 2021 diikuti oleh turunnya ekspor ke tiga negara tujuan utama, yaitu Tiongkok turun senilai US$55,58 juta (turun29,43 persen), India turun senilai US$3,41 juta (turun 8,63 persen), dan Belanda turun senilai US$1,52 juta (turun 41,27 persen),” terangnya.

Ekspor Provinsi Sultra pada Februari 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$138,59 juta (99,05 persen) dan sisanya sektor pertanian US$1,34 juta (0,95 persen).

“Dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Februari 2021, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,33 persen dan sisanya 0,67 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian,” tambanhnya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan