Emak-emak di Kendari Keluhkan Harga Sayur

  • Bagikan
Dagangan penjual sayur di Pasar Korem Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Dagangan penjual sayur di Pasar Korem Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ibu rumah tangga (IRT) di Kota Kendari keluhkan kenaikan harga sayur hingga lima kali lipat di sejumlah pasar tradisional Kota Kendari.

Salah satunya IRT, Lina, mengatakan hampir semua harga sayur di pasar sangat mahal, misalnya harga bayam yang dulu dibeli dua ikat Rp 5 ribu, sekarang satu ikat kecil dijual Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.

“Saat ini bukan lagi bawang yang saya keluhkan naik harga, tapi sayuran naik lima kali lipat dari harga sebelumnya. Ini bisa jadi karena banjir di Konawe dan Konsel,” ujar Lina saat ditemui di Pasar Basa Mandonga, Senin (17/6/2019).

“Bawa uang hanya dua ratus ribu tidak banyak dibeli hanya cukup beli ikan dan beberapa jenis sayur, pusing atur keuangan kalau mahal begini,” sambungnya.

Salah satu pembeli di pasar Baruga, Ani, juga mengeluhkan kenaikan harga sayur.

“Pasar Baruga ini sudah termasuk pasar yang menjual sayur paling murah di Kota Kendari, tapi saat ada banjir, terus menerus harga sayur sangat mahal satu ikat kacang panjang dijual Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu dan terong satu kantong kecil Rp 10 ribu,” ujarnya.

Pantauan SultraKini.com, stok sayur penjual di Pasar Korem dan Pasar Basa Mandonga hanya sedikit, bahkan ada beberapa jenis sayur yang tidak dijual seperti kacang panjang.

Untuk diketahui data dari BPS Sultra, Kendari inflasi 1,80 persen pada Mei  2019, dan penyumbang inflasi terbesar adalah sayur-sayuran, yakn 18,49 persen dengan indeks harga konsumen 165,53.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan