Euforia Natal dari Berbagai Negara

  • Bagikan
Natal di seluruh dunia. Ilustrasi Foto: Pesona.co.id
Natal di seluruh dunia. Ilustrasi Foto: Pesona.co.id

SULTRAKINI.COM: Perayaan natal paling ditunggu umat kristen. Dari berbagai negara, euforia natal dirayakan dengan caranya masing-masing. Perayaan yang dilakukan oleh beberapa negara ini bisa dibilang unik dan lain dari pada yang lain sesuai dengan adat istiadat, kultur, dan sebagainya.

Sultrakini.com merangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya:

1. Indonesia
Indonesia adalah negara yang merayakan natal dengan berbagai adat, budaya, dan tradisi. Tidak ketinggalan, Toraja salah satu kota di Indonesia ini merayakan Natal dengan mengadakan festival budaya yang biasa disebutLovely December. Festival ini diisi dengan tarian massal, karnaval budaya, pertunjukkan musik bambu, festival kuliner, dan pameran kerajinan tangan. Puncak dari festival ini adalah kembang api dan prosesi Lettoan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember. Lettoan adalah ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Ketiga simbol yang digunakan adalah:
– Saritatolomban, berbentuk tangga yang melambangkan doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik (seperti anak tangga yang selalu naik ke atas);

– Matahari yang melambangkan sumber cahaya kehidupan;

– Bunga tabang yang melambangkan kesuksesan dalam kehidupan warga Toraja.

2. Jepang
Sajian ayam Kentucky Fried Chicken (KFC) menjadi sebuah bagian penting dalam natal di Jepang. Maka tidak heran bila natalan di ‘Negeri Sakura’ ini, paling penting adalah menyantap menu ayam KFC. Itu terjadi sejak 1970-an, bermula dari iklan KFC yang menyiratkan bahwa orang-orang Amerika makan KFC untuk perayaan Natal. Hingga sekarang masih menjadi tradisi dan semua warga Jepang akan rela mengantre berbulan-bulan sebelum datangnya Natal hanya untuk menikmati daging ayam KFC.

3. India
Ada yang menjadi keunikan tersendiri dalam merayakan Natal di India, pohon Natal yang tidak biasa karena dibuat dari pohon mangga atau pohon pisang, berbeda pada umumnya yang menggunakan pohon cemara. Rumah para warga di India pun akan dihiasi menggunakan daun mangga ditambah dengan lampu minyak yang diletakkan di setiap atap rumah atau di atas tembok rumah masing-masing.

4. China
Jika rumah-rumah di India dihiasi dengan daun mangga, lain halnya China. Rumah umat kristiani dihiasi lentera dan kertas. Dalam perayaan Natal di ‘Tirai Bambu’ ini, puncaknya akan terjadi pada tahun baru, dan pada saat itu semua anak-anak akan mendapatkan hadiah baju baru, makanan serba mewah, mainan baru, dan bisa bermain kembang api. Biasanya, foto keluarga atau lukisan nenek moyang mereka akan selalu dipasang di ruangan utama rumah.

5. Hongkong
Natal di Hongkong bukan hanya di tunggu-tunggu oleh anak-anak. Tetapi oleh para perempuan. Pasalnya, pemerintah Hongkong memberi dua hari libur sekaligus. 25 Desember untuk perayaan Natal dan 26 Desember untuk tradisi Boxing days. Boxing days adalah ahri dimana seluruh toko memberikan diskon besar-besaran.

6. Filipina
Sebagai negara dengan populasi umat katolik terbesar ketiga di dunia, Natal di Filipina sangat semarak dan megah. Setelah merayakan halloween, Filipina segera mengganti dengan dekorasi Natal sejak September. Hampir semua hotel dan gedung pencakar langit yang megah dihias dengan lampu natal. Lagu-lagu natal juga terdengar hampir di seluruh stasiun kereta dan di taksi. Sesama pengemudi jeepney (angkutan umum di Filipina), taksi maupun paddycab akan saling mengucapkan “Merry Christmas” ketika berpapasan bahkan kepada para penumpangnya. Filipina menjadi negara dengan selebrasi natal terlama di dunia. Warga Filipina juga mengadakan misa natal selama sembilan hari berturut-turu yang disebut simbang gabi.

7. Irak
Umat kristen di Irak merayakan Natal dengan cara berkumpul dan saling bergandengan seraya menyalakan lilin. Kegiatan itu dilakukan ketika malam Natal. Pada saat itu, akan diceritakan sebuah kisah tentang bagaimana Yesus lahir ke dunia. Momen ini akan terasa sangat hangat ketika mereka berkumpul dengan bergandengan dan menyalakan lilin. Setelah cerita tentang Yesus dibacakan, mereka melanjutkan acara pembakaran duri-duri dari semak.

Acara itu menjadi simbol dan arti penting bagi umat kristen di Irak karena jika duri terbakar habis dan berubah menjadi abu, artinya keberuntungan akan menghampiri mereka ketika tahun baru. Jika apinya sudah mati, setiap orang yang berada pada acara itu akan melompat-lompat di atas permukaan abu sisa pembakaran sebanyak tiga kali sambil meminta permohonan dan doa. Itu dipercaya doa yang mereka bacakan akan dikabulkan.

8. Amerika
Tradisi Natal di Amerika biasanya kental dengan acara saling tukar kado, saling memberi kartu ucapan selamat Natal, rumah-rumah penuh dengan hiasan, dan juga pohon natal yang dihiasi lampu dan lingkaran dedaunan. Selain menghias pohon Natal, biasanya umat kristiani di Amerika merayakan Natal dengan mengadakan sebuah pesta jamuan makan malam dengan keluarga atau teman terdekat. Menu utamanya kalkun dan tradisi ini masih berkembang hingga sekarang sejak abad ke-18.

9. Amerika Latin
Bagi negara-negara di Amerika Latin, termasuk Meksiko, Natal adalah selebrasi paling penting. Biasanya kota-kota akan dipenuhi dekorasi warna-warni, lilin-lilin, dan lampu warna-warni yang memancarkan cahaya spektakuler yang disebut cahaya peri. Amerika Latin yang terkenal dengan warna-warni cerah akan semakin bersolek lebih mewah. Pada 23 Desember, para petani di Meksiko akan merayakan Noche de rabanos atau festival lobak. Mereka akan mengukir sayuran tersebut menyerupai manusia atau peristiwa-peristiwa kehidupan yang terjadi selama setahun. Dan pada tanggal 25, anak-anak akan menghancurkan piñata yang berisi permen, hadiah kecil atau coklat di rumah mereka.

10. Yunani
Cara berbeda dilakukan masyarakat Yunani dalam merayakan Natal bukanlah Pohon Natal dengan gemerlap lampu dan hiasan yang dipajang. Melainkan mangkok berisi air dengan salib di tengahnya. Rangkaian daun kemangi di bibir mangkok dibuat menjuntai menyentuh air. Setiap hari si pemilik rumah akan memercikkan daun kemangi itu ke seluruh sudut rumah dengan maksud mengusir roh-roh jahat yang ada dan mempersiapkan rumah mereka untuk kedatangan sang ‘juru selamat’.

11. Bethlehem
Perayaan Natal di Bethlehem berbeda dari negara lainnya. Ketika merayakan Natal di Bethlehem, seluruh penjuru kota akan dihiasi umbul-umbul dan hiasan natal. Ketika malam Natal tiba, semua turis akan berkumpul di gereja sambil menyaksikan upacara tahunan seperti opera dan arak-arakan. Semua rumah umat kristiani di Bethlehem akan ditandai silang pada pintunya masing-masing dan dipasangkan sebuah bintang berukuran raksasa di alun-alun kota.

12. Norwegia
Berdasarkan cerita rakyat Norwegia ketika malam Natal tiba, semua roh-roh jahat dan kekuatan sihir hitam akan keluar dan berkeliaran di area pemukiman warga. Cerita itu kini masih dipercaya warga Norwegia bahwa ketika malam Natal tiba mereka akan menyembunyikan sapu sebelum tidur. Hal itu dipercaya agar nenek sihir yang keluar tidak bisa menemukan sapu untuk menggunakan kekuatan sihir jahatnya.

Sedangkan para pria Norwegia di malam Natal itu akan begadang dan keluar rumah untuk menembakkan senapan ke arah langit. Hal itu dilakukan agar bisa menakuti roh-roh jahat yang sedang berkeliaran dan mengusirnya agar tidak bisa memasuki rumah para warga.

13. Spanyol
Para warga Spanyol dalam merayakan Natal biasanya akan meletakkan sebuah Nacimiento atau diorama tentang kelahiran Yesus Kristus di ruang tengah rumah mereka. Kemudian semua anggota keluarganya harus mengelilingi diorama tersebut. Sambil berkeliling, mereka harus membaca doa dan melantunkan nyanyian bertema Natal. Tradisi unik dari acara ini adalah mereka biasanya menggantungkan sepatu-sepatu mereka di atas jendela. Sepatu tersebut akan diisi dengan permen dan kado natal.

14. Irlandia
Saat malam Natal datang, warga Irlandia merayakannya dengan menyalakan lilin di rumah. Lilin itu harus dinyalakan oleh anak paling kecil di keluarganya. Lalu lilin itu diletakkan di jendela yang besar. Lilin itu tidak boleh mati, harus menyala semalaman penuh. Karena itu berfungsi sebagai penerang bagi orang lain yang sedang mencari tempat teduh. Mereka percaya bahwa orang yang berteduh di dekat lilin rumah mereka adalah bunda Maria dan Yusuf.

15. Australia
Biasanya di negara Eropa, Natal jatuh pada musim dingin. Tapi di Australia Natal selalu bertepatan dengan musim panas sehingga perayaan Natal di ‘Negeri Kanguru’ itu selalu dilakukan di kolam renang, di pantai atau di pusat perbelanjaan. Olahraga kriket selalu diadakan dalam merayakan Natal, biasanya diadakan sehari setelah Natal.

Diselenggarakan pula acara perlombaan dayung. Lomba dayung itu dimulai dari Sydney hingga Hobar yang berada di Pelabuhan Sydney. Kriket dan lomba dayung merupakan acara sakral bagi warga Australia ketika Natal tiba. Selain olahraga itu, mereka juga merayakan acara kumpul dan makan bersama keluarga tercinta.

16. Ukraina
Keunikan tradisi di Ukraina dimulai dari legenda perayaan Natal seorang gadis kecil dan keluarganya yang miskin. Menurut cerita, mereka tidak mempunyai biaya untuk mendekorasi rumah. Keesokan paginya, keajaiban pun terjadi. Sorot cahaya pagi pertama yang masuk ke dalam rumah tak tis membuat sarang laba-laba berubah menjadi emas dan silver. Cerita turun-menurun ini memunculkan kepercayaan jika melihat sarang laba-laba di pagi hari Natal akan membawa keberuntungan. Yah! Akhirnya, warga Ukraina menghiasi pohon natal mereka dengan sarang laba-laba yang dibuat dari benang-benang halus.

17. Kanada
Saat kamu ingin menulis surat untuk Santa Clause, kemana kira-kira kamu akan mengirimkan suratnya? Ke kutub utara kah? Jangan! Kirim ke Kanada saja. Di Kanada, portal kode Santa Clause adalah H0H 0H0. Ada ribuan surat masuk dari anak-anak seluruh dunia dengan berbagai bahasa dan bahkan tulisan braille. Untungnya, ada banyak volunteer yang mau membalas surat-surat berharga tersebut.

18. Denmark
Kalau anak-anak kecil di berbagai negara menunggu Santa Clause datang saat Natal, beda dengan anak-anak di Denmark. Anak-anak bahkan orang dewasa akan sering tertawa menjelang Natal akibat ulah kurcacil atau nisse dalam istilah Denmark. Konon kurcaci bersembunyi di tiap loteng rumah sepanjang tahun dan menjadi kurcaci Natal. Empat minggu sebelum Natal atau masa Advent mereka akan semakin ‘aktif’ menganggu penghuni rumah. Kepercayaan ini menjadi tradisi bermain peran sebagai kurcaci bagi murid-murid sekolah dasar. Setiap ‘kurcaci’ diharuskan membawa 3 hadiah sederhana yang menyenangkan bagi ‘kurcaci’ lainnya selama masa Advent tersebut.

Bukan hanya anak-anak, para guru juga ikut bermain peran bahkan sampai karyawan di perusahaan. Kadang-kadang ulah para ‘kurcaci’ ini sedikit iseng tetapi orang Denmark dengan sangat gembira menikmati tradisi ini.

Dari berbagai sumber

Laporan: Saswita

  • Bagikan