Evakuasi Sementara Korban Tidak Ada Dalam Bangkai Kapal di Desa Manuru

  • Bagikan
Proses evakuasi di bibir pantai di Desa Manuru, Kecamatan Siotapina pada Sabtu (15/7/2017) malam. (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Evakuasi bangkai KM. Muda Jaya III yang tengggelam di perairan Desa Manuru, Kecamatan Siotapina akan dilanjutkan Minggu (16/7/2017) akibat terkendala cuaca.

Sebelumnya, evakuasi dijadwalkan pada Sabtu kemarin sekitar pukul 21.00 Wita saat air laut surut menggunakan exkavator. Namun minimnya cahaya dan kendala cuara hingga pukul 21.56 Wita, memaksa tim untuk melanjutkan hari Minggu ini.

Pantauan SultraKini.Com, setengah badan bangkai kapal terpaksa dihancurkan dikarenakan menyulitkan tim menariknya ke bibir pantai. Polres Buton dibantu oleh Pol Airud Kota Baubau dan Anggota TNI belum menemukan dokumen kapal yang tengah posisi terbalik.

Antusias ribuan warga setempat terlihat memadati lokasi sekitaran pantai dalam proses evakuasi. Beberapa dari mereka menemukan dan membawa pulang karung dengan jumlah cukup banyak berasal dari dalam kapal.

“Malam ini kita coba lakukan evakuasi dan untuk sementara kami temukan di dalam kapal yaitu dua kantong plastik yang berisi pengawet-pengawet ikan,” terang Wakapolres Buton, Kompol Arnaldo Von Bulow S.I.K, Sabtu (15/7/2017) malam disela-sela proses evakuasi.

Tim juga tidak menemukan korban di dalam kapal. Sehingga teka-teki keberadaan kapten dan anak buah kapal (ABK) masih menjadi misteri. Ada satu petunjuk identitas ditemukan pihaknya, yaitu satu kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) bernama Ali Akbar beralamat di Jakarta Selatan, tetapi peran dia di dalam kapal belum diketahui.

“Kami kontak Ibu Tuti yang berada di Bogor melalui telpon, Ali Akbar itu diakuinya sebagai suaminya, tapi kapasitas Ali Akbar di dalam kapal itu belum kami tahu sebagai apa,” katanya didampingi Kasat Binmas Polres Buton, Yohanes TL.

Dijelaskan Kompol Arnaldo, Tuti mengaku terakhir berkomunikasi dengan suaminya sewaktu malam takbiran pada perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah. Selain itu suaminya diketahui sedang berlayar dari Muara Angke, Jakarta Utara yang tidak lain satu alamat dengan perusahaan kapal tersebut menuju Merauke sebelum Ramadan.

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan