Fajaruddin Wunanto Pimpin Perguruan Silat PO Sultra, Target jadi Barometer Atlet

  • Bagikan
Ketua Umum PO Sultra, Fajaruddin Wunanto (tengah) bersama pengurus dan perwakilan cabang PO se- Sulawesi Tenggara, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)
Ketua Umum PO Sultra, Fajaruddin Wunanto (tengah) bersama pengurus dan perwakilan cabang PO se- Sulawesi Tenggara, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Fajaruddin Wunanto terpilih sebagai ketua umum Perguruan Silat Pencak Organisasi (PO) dalam Musyawarah Daerah (Musda) Provinsi Sulawesi Tenggara pertama periode 2022-2026, yang berlangsung disalah satu hotel di Kota Raha, Sabtu (8 Oktober 2022).

Dari tujuh cabang perguruan silat PO yang telah berdiri di kabupaten/kota se- Sulawesi Tenggara, semua bersepakat untuk kepengurusan pertama kali dijabat dari Kabupaten Muna dan menunjuk secara aklamasi Fajaruddin Wunanto sebagai ketua umum.

Keputusan penunjukan ketua dari Kabupaten Muna secara aklamasi sebagai penghormatan terhadap guru besar perguruan silat PO Sulawesi Tenggara, Suhaddi Djallah, atlet yang pertama kali mendirikan perguruan silat di Sulawesi Tenggara yakni, di Kabupaten Muna.

Fajaruddin Wunanto, pasca ditunjuk sebagai ketua menyatakan bahwa PO bisa besar dan kuat, butuh kekompakan dari semua elemen perguruan.

“Saya berterima kasi karena semua telah memilih saya menjadi ketua. Semoga kita semua tetap bersama-sama untuk menjadikan PO barometer silat di Sultra,” ucap Fajar dalam sambutannya disambut meriah oleh perwakilan cabang yang hadir dalam Musda.

Dia menyampaikan, bahwa dulu PO sangat besar, dibawah komando guru besar Suhadi Djalla.

Sebagai murid dari Suhadi Djalla, Fajar ingin mengembalikan kejayaan PO di Sulawesi Tenggara meraih prestasi juara silat ditingkat daerah Sulawesi Tenggara, nasional dan dunia.

“Nanti kita akan terus mengikuti setiap kejuaraan silat dan untuk menumbuhkan bibit atlet akan melakukan kejuaraan PO tingkat Sultra setiap tahun,” janji Fajar.

Sekertaris terpilih perguruan silat PO Sultra, Samaul Bait mengatakan, eksistensi perguruan silat PO di Sulawesi Tenggara sebenarnya eksis sejak lama dan sudah memiliki atlet berprestasi.

“Atlet PO bisa dibilang sudah lama dan berprestasi di Sultra, baik ditingkat daerah, nasional bahkan dunia. Namun secara administratif legalitas baru kali ini dilengkapi,” kata Samaul.

Dia melanjutkan, langkah legalisasi diakibatkan oleh adanya kejuaraan perguruan silat yang mensyaratkan itu sehingga kita memenuhi persyaratan guna bisa mengikuti kejuaraan perguruan nantinya.

“Baru-baru ini kejuaraan perguruan silat di Sultra, PO tidak diikutkan disebabkan persolah legalitas perguruan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, tujuh cabang perguruan silat PO yang hadir dalam Musda Propinsi Sulawesi Tenggara yakni, Kabupaten Muna, Muna Barat, Kolaka, Buton Selatan, Buton Utara, Kota Kendari dan Kota Bau-bau. (B)

Laporan : LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan