Festival Budaya Tua Buton, Tempat Meraup Keuntungan Bagi PKL

  • Bagikan
Salah seorang PKL, Fanurih di Kompleks Perkantoran Bupati Buton di Takawa, Kecamatan Pasarwajo, Kamis (23/8/2018) (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)
Salah seorang PKL, Fanurih di Kompleks Perkantoran Bupati Buton di Takawa, Kecamatan Pasarwajo, Kamis (23/8/2018) (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Kompleks Perkantoran Bupati Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) di Takawa, Kecamatan Pasarwajo menyambut kegiatan Festival Budaya Tua Buton dengan suka cita. Pasalnya, dengan kegiatan tersebut membuat mereka banyak meraup rezeki.

Seperti yang dikatakan ibu Fanurih, salah seorang PKL yang berjualan pada acara pembukaan festival tersebut mengatakan, bahwa dirinya bisa meraup keuntungan lebih banyak dari hasil jualan bakso.

“Alhamdulillah dengan kegiatan ini saya bisa menjual disini dan bisa dapat rezeki lebih banyak lagi,” kata Fanurih warga dari Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo itu ketika ditemui di tempat jualannya, Kamis (23/8/2018).

Ia mengaku, baru mendirikan tempat jualannya yang berbahan dari kayu dan beratapkan terpal itu pada Rabu (22/8/2018) kemarin. Menurutnya, di hari pertama pembukaan festival budaya tua tersebut dibuka, belum banyak pembeli.

“Inikan baru dibuka, jadi belum banyak lakunya, tapi mudah-mudahan nanti dan beberapa hari nanti, akan banyak pembeli,” katanya penuh harap.

Lanjutnya, Fanurih menjual bakso hanya pada saat kegiatan festival, sedangkan kesehariannya, Fanurih bekerja sebagai buruh bangunan. Ia berharap, kegiatan semacam ini kedepan supaya bisa lebih rame lagi agar jualannya juga bisa banyak peminat dan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.

“Mudah-mudahan kedepan lebih rame lagi, lebih ditata lagi tempat menjualan kaki lima ini biar pembeli bagus, penjual teratur,” harapnya.

Senada dengan PKL lainnya, Cici bahwa dengan adanya kegiatan tersebut dirinya sangat bersyukur. Ia mengaku, motivasi dirinya bisa menjual minuman ringan karena adanya Festival Budaya Tua Buton sejak pertama kali dilaksanakan lima tahun yang lalu. Alhasil, dari situ, dirinya mengembangkan jualannya tersebut ditempat ia tinggal yaitu di Desa Banabungi.

“Sangat bersyukur, dasarnya saya menjual karena adanya festival ini sejak pertama kali dilakukan oleh pemerintah,” katanya.

Lanjut ibu dari tujuh orang anak itu berharap kepada Pemda Buton, agar kegiatan semacama ini bisa dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Sehingga tidak terkesan seperti hari raya dan akan lebih banyak mendapatkan keuntungan.

“Tapi kalo bisa sih dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun, kalo beginikan kayak lebaran, ya supaya kita juga dapat untung yang banyak,” harapnya.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada pemerintah agar tempat penjualan bagi PKL disiapkan oleh pemerintah sehingga lebih rapi lagi. Soal pajak atau rertribusinya, dirinya dan beberapa PKL ditempat tersebut siap untuk membayar.

“Khusus penjual tempatnya itu bagusnya disiapkan, biar pajak kita bayar, biar tidak setengah mati kita bikin, jadi kita datang tinggal masuk saja, kan kalo pemerintah yang bikin akan lebih rapi dan bagus,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Festival Budaya Tua Buton akan dibuka secara resmi oleh Bupati Buton, Drs. La Bakry di Takawa, Kecamatan Pasarwajo Pada Kamis 23 Agustus 2018, sekira pukul 16.00 Wita.

Laporan: La Ode Ali
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan