Festival Kuliner HUT Sultra ke-55 Dimenangkan Kendari

  • Bagikan
Kuliner dari Kota Kendari pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Wulandari/SULTRAKINI.COM)
Kuliner dari Kota Kendari pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Wulandari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kota Kendari keluar sebagai pemenang pada Festival Kuliner rangkaian HUT Sultra ke-55, Sabtu (27/4/2019).

Di ajang ini, peserta dari Kota Kendari menjadi juara 1 tingkat Sultra dengan sajian menunya Kinowu (nasi bambu), ayam tawaloho, sate pokea, pokea nigagape, sayur lawak pakis, daging masak bambu, dan sup konduru.

Sementara juara 2 diraih Kabupaten Wakatobi, juara 3 Kabupaten Bombana, harapan 1 Kabupaten Konawe, harapan 2 sekaligus juara favorit Kabupaten Buton Utara, dan harapan 3 dari Kabupaten Muna.

“Alhamdulillah, setiap tahun terjadi peningkatan menu dengan cita rasa khas di tiap-tiap daerah. Kami dari Ikatan Ahli Boga Sultra terus berupaya merangkul semua elemen, baik tingkat kabupaten/kecamatan agar menciptakan menu kuliner khas dan bisa kita jual ke tingkat nasional maupun internasional,” jelas Ketua Ikatan Ahli Boga Provinsi Sulawesi Tenggara, Nani Supu Yusuf Sahta Ginting.

Nani merupakan salah satu juri selain juri lainnya di festival tersebut.

Kata dia, kriteria lomba masak kali ini berdasarkan kekhasan cita rasa masing-masing daerah yang ditonjolkan, lalu dikemas dengan baik dan unik.

Berikut sajian para juara Festival Kuliner HUT Sultra ke-55.

1. Kota Kendari: Kinowu (nasi bambu), ayam tawaoloho, sate pokea, pokea nigagape, sayur lawak pakis, daging masak bambu, sup konduru;

2. Kabupaten Wakatobi: Kambalu (olahan keladi), sup maritim (sup kepiting), hugu-hugu (kasuami), perangi mbara-mbara (pepaya muda+sambal terasi), anggur terumbu karang (rumput laut), heloasirakempa (kerang dimasak santan+kelapa goreng), heloakaokomba (ikan tuna bakar dibungkus daun yang dimasak santan), jus mari mabuk (dari kelor+kepala muda), puding lariangi (sukun, ubi jalar ungi, alpukat);

Kuliner dari Kabupaten Wakatobi pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Istimewa)
Kuliner dari Kabupaten Wakatobi pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Istimewa)

3. Kabupaten Bombana: Inonta uta (salad udang), kalempe puhu mongura (lepet jagung, gogoso koihi karambau bio moahi (gogos isi daging kerbau telur asin), nilapa ica (pepes ikan pelepah pinang), rinceu manu nii hinole (opor ayam kelapa goreng), rinciu tinumisi, sinele gola uvi (kolak ubi jalar ungu);

Kuliner dari Kabupaten Bombana pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Wulandari/SULTRAKINI.COM)
Kuliner dari Kabupaten Bombana pada Festival Kuliner HUT Sultra ke-55. (Foto: Wulandari/SULTRAKINI.COM)

4. Kabupaten Konawe: (makanan pembuka) sup ayam sagu, palumara ikan gabus, toppa ikan, gogoso ikan, lawa nggapae, bungga manisi, sate pokea, sumisumi, ninahu, (makanan penutup) kolak biji nangka, puding ungu saus durian, rolade singkong buah kering, bola-bola ubi ungu, jus aneka buah;

5. Kabupaten Buton Utara: bola-bola beras merah, serut singkong kacang hijau, lawar rebun daun ubi perangi (dari jantung pisang dicampur dengan kepiting), paria isi ikan, rawon ikan tuna, udang goreng wijen, steak tumpi-tumpi, dan puding labu ubi kayu;

6. Kabupaten Muna: kantufi pelangi (olahan ubi jalar ungu, ubi kayu kuning, jagung kambuse, beras merah), kabuto (ubi kayu kering, beras merah, daging kadonte dengan kelapa goreng, kakompo (ikan pari dimasak kuning), sup bakso buah kelor (bola-bola isi keju, wortel), lopters kaperangi, jampirla (kaperangi jantung pisang dan rumput laut).

Festival Kuliner juga menghadirkan kategori memasak nasi goreng antar kepala daerah se-Sultra. Kriteria penilaiannya, yaitu ketepatan waktu memasak, cita rasa, dan penyajian makanan.

Pemenang kategori memasak nasi goreng, yakni juara 1 wakil bupati dan sekda Kolaka; juara 2 gubernur Sultra; juara 3 wagub Sultra; harapan 1 Danrem 143 Haluoleo; harapan 2 bupati Kolaka Timur; dan harapan 3 wali kota Kendari.

“Lomba nasi goreng ini dikaitkan dengan Hari Kartini. Istri-istri mendampingi suaminya dalam membuat nasi goreng yang bertujuan terciptanya kekompakan dan keharmonisan di antara keduanya,” ucap Nani.

Laporan: Wulandari &Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan