Gadis Bombana Tamatan SD Dilamar Rp127 Juta

  • Bagikan
Fika Alvira saat memegang sejumlah uang pecahan Rp100 ribu, diduga mahar pernikahan Saimul (Sumber : Akun facebook Aprielia Nelhyapreliani/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Pernikahan dengan mahar bernilai fantastis lagi-lagi menjadi viral di jagad sosial media. Efeknya, masyarakat khususnya pada lelaki jomblo, makin berfikir untuk menikah segera. Bayangkan, gadis lulusan Sekolah Dasar (SD) saja dilamar dengan “uang panai” Rp127 juta.

Wanita pemilik mahar fantastis itu adalah Fika Alvira, yang dilamar kekasihnya bernama Saimul, warga Desa Kalibaru Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berdasarkan informasi yang dihimpun SultraKini.com, mahar yang dikeluarkan sang mempelai pria untuk melamar Alvika bernilai Rp127 juta. Informasi itu diunggah ke sosial media oleh pemilik akun Facebook Aprielia Nelhyapreliani.

“Wow gadis asal Bombana yang katanya tamatan Sekolah Dasar (SD), dia beri mahar/uang panai Rp 127 juta. Udede mahalnya, manrasai (tobat.red) laki-laki kalau begini,” kata Aprielia dalam statusnya di facebook, Minggu (14/01/2018), sekitar pukul 23.36 Wita.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang warga yang menyaksikan langsung jalannya prosesi pernikahan kedua mempelai pada Sabtu (13/01/2018), di kediaman pengantin wanita, Desa Kalibaru, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana.

“Iya benar itu tidak hoaks tentang pernikahan terhadap kedua mempelai dengan mahar bernilai ratusan juta rupiah. Selain itu, jarak usia antara pengantin pria dan wanita dapat dikatakan terlampau jauh. Kalau yang saya tahu Alfika tamatan SD dan usianya masih dibawah umur. Sedangkan Saimul usianya sekitar 19 tahun,” tutur Zulflikar saat dihubungi SultraKini.com melalui sambungan telpon, Senin (15/01/2018).

Menurut Zulflikar, kedua pasangan tersebut kabarnya dijodohkan oleh orang tuannya masing-masing. Perjodohan ini bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah sering bahkan sudah menjadi budaya di kecamatan Poleang Selatan, Bombana.

“Disini sudah sering terjadi perjodohan dalam pernikahan, hanya saja baru ini yang terheboh selain usia pengantin wanita yang masih dibawah umur juga dengan mahar termahal dari yang pernah ada di daerah ini,” katanya.

Laporan : Wayan Sukanta

  • Bagikan